Basmi Peradilan Buruk, KY Gandeng Mahasiswa

Ilustrasi

JAKARTA - Dalam mewujudkan peradilan yang bersih di Indonesia, Komisi Yudisial (KY) menjalin kerja sama dengan organisasi kepemudaan (OKP).
 
"Jadi Mou ini sebenarnya rangkaian dari program KY untuk melibatkan partisipasi publik dalam proses pembenahan peradilan," ujar Juru Bicara KY Asep Rahmat Fajar ketika ditemui Okezone, di Gedung KY, Jakarta, Selasa (17/7/2012).
 
Delapan OKP yang menjalin kerjasama tersebut yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Selain itu ikut juga Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Persatuan Pelajar Islam dan Gerakan Pemuda Indonesia dan Generasi Muda Budhis Indonesia.
 
"Direncanakan yang datang GMNI, GMKI, GAMKI, PMII, HMI, PMKRI tapi PPI tidak datang," terangnya.
 
Asep menjelaskan bahwa ruang lingkup dalam kerjasama ini akan fokus mengenai sosialisasi dan kampanye bersama untuk menjaga dan menegakkan kehormatan. "Partisipasi dalam pelaporan dan pengawasan kinerja hakim di Indonesia," paparnya.
 
Dia menambahkan tujuan utamanya selain mewujudkan peradilan yang bersih nantinya ada program pengawasan hakim yang nakal. "Utamanya agar ada sinergi dalam rangka pemantauan peradilan dan pengawasan hakim sehingga terwujudnya peradilan yang bersih, transparan dan akuntable," jelasnya.
 
Sebelumnya, Senin (18/6/2012) institusi pimpinan Eman Suparman tersebut juga menjalin kerjasama dengan ormas keagamaan. Ormas tersebut adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Pusat Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
 
Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) ikut juga dalam rangkaian penandatanganan kerjasama dalam mewujudkan peradilan yang bersih. 

(sus)

Basmi Peradilan Buruk, KY Gandeng Mahasiswa Gallery