nenek Loeana Kanginnadhi (foto: Rohmat/okezone)
DENPASAR- Kubu Loeana Kanginnadhi (78) mempertanyakan independensi kerja tim medis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar atas pemeriksaan kondisi kesehatan terdakwa penipuan dan penggelapan jual beli tanah tersebut.
Kuasa hukum Loeana, Sumardan, mengatakan, keluarga mempersoalkan hasil rekam medis yang dibuat IDI Denpasar yang ditandatangani dr I Gusti Tirta dan dr Ketut Suyasa.
Pasalnya, dalam rekomendasi IDI yang menjadi dasar jaksa menjemput paksa dari rumah sakit, disebutkan kondisi Loeana dalam keadaaan sehat dan tidak perlu rawat inap.
”Kami menilai pemeriksaan IDI tidak obyektif, masa pasien kondisi sakit seperti itu dan belum pernah sidang dikatakan dalam keadaan mengerti tujuan dan tuntutan di persidangan,“ kata Sumardan, Jumat (27/7/2012).
Hal itu dinilai aneh dan janggal, sebab tim medis harusnya memberikan penjelasan kondisi kesehatan pasien apakah waras atau tidak. Bukan memberi pendapat hukum yang menyimpulkan pasien mengerti dengan materi tuntutan.
Belum lagi proses pemeriksaanya juga terkesan sekadarnya, tidak mendalam, dan hanya beberapa jam wawancara tidak secara menyeluruh layaknya pemeriksaan yang independen.
Dengan melihat fakta kerja tim medis, keluarga Loeana menilai telah terjadi rekayasa di semua tingkatan yang targetnya adalah menahan terdakwa.
Karena itu pihaknya akan berupaya agar dilakukan pemeriksaan tim medis yang benar-benar independen. Banyak dokter di Surabaya atau Jakarta yang siap didatangkan dan bisa bekerja profesional serta independen dalam memeriksa kesehatan Loeana.
Hingga kini belum diperoleh konfirmasi dari pihak IDI Denpasar atas tudingan pihak Loeana yang meragukan kerja dan indepennsi tim medisnya.
Di pihak lain, sehari paska pemindahan paksa kondisi kesehatan mantan konsul Denmark itu masih tidak stabil bahkan tensi darahnya tembus 150 per 90.
Menurut adik kandungnya Andre Kanginnadhi (62), Loeana sejak 2005 mengalami komplikasi berbagai penyakit seperti ginjal, diabetes bahkan belum lama dioperasi saluran kemih.
“Untuk jalan sudah tidak bisa lagi setelah enam jam di Lapas Kerobokan kemarin sekarang masih kelelahan dan depresi,“ imbuhnya.
(kem)
0 comments:
Post a Comment