Foto: Ilustrasi
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak agar lima perwira polisi diperiksa terkait penyerbuan Brimob ke Desa Limbang Jaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Jumat, 27 Juli 2012 yang mengakibatkan satu orangtewas dan sejumlah orang lainnya tertembak.
"Kelima perwira itu adalah Kapolda Sumsel, Direktur Operasi, Kasat Brimob Sumsel, Kapolres Ogan Ilir dan perwira pemimpin penyerbuan," tegas Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan persnya yang diterima Okezone, Minggu (29/7/2012).
Neta menjelaskan bahwa saat ini ada 10 polisi kelas bawah yang diperiksa. Hal ini menurutnya sangat tidak adil. Sebab anggota Brimob yang turun ke Desa Limbang Jaya adalah atas perintah atasannya.
"Untuk itu lima perwira atasan mereka juga harus diperiksa. Proses pemeriksaannya harus dilakukan Mabes Polri, Komnas HAM dan Kompolnas. Tanpa itu, pemeriksaan hanya menyentuh polisi kelas bawah, sementara atasannya enak-enakan dan tidak tersentuh," kata Neta.
Seperti diketahui, Angga Bin Darmawan (12) menjadi korban penembakan dalam bentrok antara warga dengan Kepolisian di Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Jumat 27 Juli kemarin.
Atas penembakan tersebut, keluarga mengaku tidak terima. Keluarga meminta Kepolisian dapat mengusut kasus ini dengan seadil-adilnya.
"Hukum seberat-beratnya, bila perlu hukum mati pelaku penembakan karena Angga tidak berdosa dan tidak mengetahui persoalan ini. Pihak Kepolisian jangan pilih kasih dalam menegakan hukum walau anggotanya ikut terlibat," tegas Asrori, paman Angga.
(sus)
0 comments:
Post a Comment