JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat perlawanan saat mengobok-ngobok kantor Korlantas Polri. Aktivis antikorupsi, Fadjroel Rahman, menilai, penghalangan tersebut terjadi lantaran ada ketakutan di tubuh Polri.
"Ada ketakutan dari Polri, bahwa ada pejabat bintang dua mereka yang jadi tersangka dan kasus ini bisa saja berkembang ke banyak hal," kata Fadjroel saat dihubungi Okezone, Rabu (1/8/2012).
Fadroel yakin Jenderal DS yang sudah dijadikan tersangka tidak bermain sendiri dalam kasus proyek simulatior Surat Izin Mengemudi (SIM) roda dua dan roda empat tahun anggaran 2011. Kasus ini bisa saja akan menyeret pemain dan kasus lainnya.
"Tidak mungkin seorang diri pasti melibatkan sejumlah nama, ini yang ditakutkan. Seperti kasus korupsi Alquran, kan awalnya dari kasus Wa Ode," ujarnya.
Tanda adanya ketakutan dari Polri yakni ketika Korps Bhayangkara ini berupaya mengambil alih penyelidikan kasus ini. Namun, menurutnya, kasus ini akan menjadi macet jika ditangani oleh Bareskrim Polri. "Kan jeruk makan jeruk jadinya," ungkapnya.
Kendati demikian, Fadroel yakin, Abraham Samad Cs tidak akan melepsakan kasus ini dan pindah ke tangan Polri. Dia percaya, lembaga antikorupsi akan menyelidiki kasus ini sampai selesai. KPK juga harus siap menghadapi segala upaya mengambil alih kasus ini.
"Tidak ada yang percaya dengan Polri menangani kasus ini," lanjutnya.
(trk)
0 comments:
Post a Comment