Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Simulator SIM, Polri Cari Aman

Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)

JAKARTA - Pengamat Kepolisian Alfons Loemau mengatakan, penetapan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan simulator Surat Izin Mengemudi (SIM) oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dinilai sebagai upaya pengamanan.

Langkah itu diambil menyusul ditetapkannya mantan Kakorlantas Polri, Irjen Pol Djoko Susilo sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak menyeret aktor lainnya.

"Mereka perlu amankan teman. Ini bisa banyak alat bukti yang hilang," ungkap Alfons kepada di Jakarta, Kamis (2/8/2012) malam.

Kata dia, sudah dapat dipastikan pasca ditetapkannya Djoko Susilo sebagai tersangka, maka KPK sudah banyak mengantongi bukti. Apalagi lanjut Alfons, KPK tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan suatu perkara.

Dalam kesempatan yang sama diungkapkan oleh pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar. Dia menilai sejak insiden penghalangan penggeledahan oleh Polri di  markas Korlantas kemarin menunjukkan kekhawatiran di lingkungan lembaga kepolisian.

Kalau ini disidik kata dia, KPK akan semakin banyak masalah yang terbongkar di kepolisian. Oleh sebab itu, dia menyarankan agar secara lebih arif Polri menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada KPK.
"Barangkali dengan cara yang kearifan diserahkanlah kepada KPK," jelasnya.

Seperti diberitakan, Polri menetapkan lima tersangka dalam perkara itu. Tiga diantaranya juga telah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketiganya yakni, Wakil Kepala Korlantas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Didik Purnomo sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek.

Dua lainnya adalah pemenang tender yakni, Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) Budi Susanto dan saksi kunci dalam perkara itu, yakni Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia (PT ITI) Sukotjo S Bambang. Ketiganya juga dikenakan pasal korupsi.
(put)

Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Simulator SIM, Polri Cari Aman Gallery