Ilustrasi (Okezone)
JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan bahwa saat ini citra institusi Polri sedang dipertaruhkan. Menurutnya ada kesan seolah-olah ada pihak-pihak yang ingin memojokkan Polri.
"Akibat kesimpangsiuran informasi sepanjang Selasa (31/7), saat dan sesudah penyidik KPK melakukan penggeledahan di kantor Korlantas, jelas-jelas memojokkan Polri. Sebab, sudah dimunculkan kesan bahwa Polri menghalang-halangi penggeledahan, bahkan menghambat penyidik KPK membawa barang sitaan," kata Bambang dalam pesan elektroniknya, Jumat (3/8/2012).
Untuk mementahkan kesan itu, lanjut Bambang, diperlukan inisiatif dan kesigapan Mabes Polri dalam berkoordinasi dengan KPK menuntaskan kasus ini.
“Menurut saya, sikap proaktif Mabes Polri dalam mempercepat penanganan kasus ini akan memperbaiki citra Polri," tukasnya.
Sebelumnya Selasa lalu, tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Dokumen dan berkas sitaan disimpan dalam puluhan kardus air mineral dan dua buah koper hitam.
Penggeledahan digelar terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Simulator SIM untuk mobil dan motor tahun 2011 senilai Rp180 Miliar. Selain itu, KPK juga menyita dua unit printer hitam berlogo Polri.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan belum bisa membawa barang bukti kasus dugaan korupsi drive simulator SIM dari gedung Korps Lalu Lintas (Korlantas).
Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, barang bukti masih ada di dalam suatu ruangan kantor Korlantas. Dia mengaku tidak tahu alasan mengapa barang bukti tersebut belum bisa dibawa.
Barang bukti yang disita, kata Johan, sudah dinyatakan resmi karena sudah ditandatangani oleh tim penyidik.
”Barang sitaan sudah didokumentasikan,” pungkasnya.
(ydh)
0 comments:
Post a Comment