JAKARTA - Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Keadilan (KAMERAD) mengatakan bahwa angka kemiskinan di Indonesia semakin hari, semakin meningkat. Hal tersebut terlihat saat bulan ramadan tiba. Menjamurnya para gelandangan atau pengemis yang berkeliraran di sejumlah kota.
“Mensos harus bertanggungjawab, masih banyaknya masyarakat yang miskin, saya nilai Mensos gagal,” kata Presedium KAMERAD, Haris Pertama di Jakarta, (4/8/2012).
Padahal, di kementerian tersebut banyak Lembaga Swadaya Masyarakat yang bernaung. “Mana yang menyalurkan bantuan kemasyarakat, mana yang tidak. Ini harus segera di evaluasi,” tegasnya.
KAMERAD mengku kecewa dengan kerja Mensos yang terlihat lamban, padahal banyak tangan yang ingin mencoba membantu memberikan perhatian kepada warga miskin dengan meminta bantuan dari Kementerian Sosial, tapi proses birokrasinya sulit. “Prosesnya sangat ribet dan berbelit-belit,” ujarnya.
Haris menambahkan bahwa sebagai bentuk kepedulian, diirinya beserta teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta, pemuda yang bergabung di KAMERAD, mengadakan Baksos dan buka puasa bersama dengan kaum dhuafa dan anak-anak yatim.
“Kami berikan santunan kepada 120 anak yatim dan kaum dhuafa. Ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada orang-orang yang tidak mampu, dan sebagai bentuk nyata bahwa mahasisw bukan hanya demo. Kita ingin masyarakat memberikan stigma bahwa mahasiswa juga bisa membantu masyarakat,” tegasnya seraya meneyebutkan santunan ini juga didukung oleh teman-teman mahasiswa dari sejumlah kampus lain
Tidak hanya itu, Haris juga mengatakan akan melakukan shaur on the rood dengan membagikan 1300 paket nasi dari KFC dan Mc Donald kepada umat islam yang berada di jalan pada jam-jam sahur. “Berangkat dari tugu proklamasi. Selain memberikan bantuan makanan, kami juga akan mengamati apakah Jakarta pada bulan ramadhan sudah suci atau belum,” tandasnya.
(hol)
0 comments:
Post a Comment