KPK (Foto: Heru/Okezone)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita sejumlah barang bukti terkait dugaan korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri. Namun demikian KPK belum dapat menyentuhkan.
Polri tiba-tiba mengirimkan anak buahnya untuk menjaga barang sitaan tersebut agar tidak diperiksa KPK. Menurut Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Hukum, Benny K Harman, sikap yang ditunjukan Polri lantaran adanya kekhawatiran jika rahasia-rahasianya terbongkar oleh KPK.
"Pengawalan Polri terhadap barang bukti yang disita KPK jelas menunjukkan Polri amat khawatir dengan penyidikan kasus ini," jelasnya saat dihubungi wartawan di DPR, Jakarta, Jumat (3/8/2012).
Kata Benny, salah satunya kekhawatiran KPK akan membuka aliran dana ke sejumah pejabat tinggi Polri dan pengusaha yang selama memonopoli pekerjaan proyek di Korlantas.
Benny mengatakan, untuk mencegah konflik kepentingan, Kapolri harus menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada KPK. "Keputusan Polri untuk ikut melibatkan perkara ini membuktikan Polri tdak koperatif, menghalang-halangi pengungkapan kasus ini secara terbuka oleh KPK, dan bahwa Polri punya kepentingan dalam perkara ini," ungkapnya.
Karena itu, mantan Ketua Komisi Hukum DPR RI ini berharap agar KPK memiliki keberanian untuk mengusir para pengawal tersebut agar tidak mengganggu produktifitas kinerja KPK.
"KPK silakan memerintahkan pengawal dari Polri keluar dari wilayah yang menjadi otoritas KPK. KPK jangan biarkan pengawal yang ilegal itu karena akan sangat mengganggu kerja KPK dalam ungkapkan perkara ini secara obyektif," pungkasnya.
(ded)
0 comments:
Post a Comment