Ilustrasi (Foto: dok Okezone)
JAKARTA - Konflik etinis yang menewaskan puluhan masyarakat dari etnis Rohingya di Myanmar mendapat perhatian dari dunia internasional. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), konflik di Myanmar tersebut hampir sama dengan konflik yang pernah terjadi di Indonesia seperti di Ambon dan Poso beberapa tahun silam.
"Permasalahan etnis Rohingya yang ada di Myanmar yang terjadi adalah konflik komunal, horizontal antara etnis Rohingya dengan etnis Rakhai. Sama seperti yang terjadi di negeri kita sekian tahun lalu di Poso dan Ambon," kata SBY saat berpidato di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8/2012).
Etnis Rohingya sendiri, sebenarnya berasal dari Bangladesh dan telah menempati Myanmar selama empat generasi. Namun, hingga saat ini etnis yang mayoritas masyarakatnya beragama islam tersebut tidak diakui oleh Pemerintah Myanmar.
"Rohingya itu beragama Islam, sedangkan Rakhai beragama Buddha. Meski sudah empat generasi, keberadaan etnis Rohingya di Myanmar, tetapi memang kebijakan pemerintah Myanmar belum akui sebagai salah satu dari 135 etnis yang ada di negeri itu," jelasnya.
Lebih lanjut SBY menerangkan, meskipun etnis Rohingya berasal dari Bangladesh, namun pemerintah Bangladesh seakan menutup mata terhadap meninggalnya puluhan warga etnis Rohingya. Bahkan, Bangladesh juga enggan untuk memberikan bantuan terhadap korban dari konflik etnis tersebut.
"Satu hal yang perlu diketahui, etnis Rohingya berasal dari Bangladesh, tapi dalam hal konflik Rohingya-Rakhai, pemerintah Bangladesh memilih tak ikut campur, tidak membantu. Bahkan ketika terjadi clash, perbatasan ditutup," sesalnya.
(hol)
0 comments:
Post a Comment