Tuesday, May 22, 2012

Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi


VIVAnews - Setiap pasangan menikah pasti ingin memiliki buah hati. Keinginan ini juga kadang dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti keluarga. Sehingga, keinginan yang muncul berubah jadi tekanan, yang bisa berpengaruh buruk pada suami dan istri.

Faktanya, tekanan tersebut pada pria justru bisa membuat mereka tak bergairah saat bercinta, bahkan mengalami impotensi. Hal ini menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan.

Lebih dari 400 pria ikut serta dalam penelitian ini. Ahli kesuburan lalu secara rutin memberitahu pasangan kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual, bertepatan dengan waktu wanita berovulasi. Namun, seiring bertambahnya aktivitas seksual, bertambah pula tingkat stres pada pria.

Tekanan untuk memiliki anak, membuat pria berada dalam kondisi stres akut. Efeknya adalah, mengalami impotensi dan melakukan perselingkuhan. Faktanya, satu dari sepuluh pria berselingkuh dan empat dari sepuluh, mengklaim bahwa tekanan ingin segera memiliki anak justru membuat mereka impoten.

Padahal, tidak ada satu pun dari responden pria yang mengalami masalah seksual. Penelitian ini mendukung beberapa studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa pria yang sedang stres memproduksi testosteron lebih sedikit, yang berpengaruh buruk pada libido mereka.

Para peneliti menyarankan bahwa pasangan sebaiknya melakukan usaha mendapatkan anak tidak lebih dari tiga bulan, dengan istirahat selama beberapa bulan di antaranya. Hal ini untuk mengurangi risiko kehilangan hasrat dan stres yang berujung pada impotensi.

Jangka waktu hubungan seksual tampaknya memaksa tingkat stres tinggi pada pria, yang memicu terjadinya disfungsi ereksi. Dalam beberapa kasus, membuat pria mencari pelarian lain, seperti berselingkuh.

"Jelas bahwa semakin lama pasangan memaksakan hubungan seksual dengan tujuan memiliki anak, dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi dan perselingkuhan. Ini juga membuat suami cenderung menghindari berhubungan seksual dengan istri mereka," kata peneliti dalam Journal of Andrology, dikutip dari Daily Mail.

Semua pasangan dalam penelitian ini tercatat telah berusaha untuk memiliki buah hati dalam jangka waktu satu tahun. Para peneliti mencatat bahwa keharusan berhubungan seksual pada waktu yang tepat telah jadi beban, seperti sebuah pekerjaan yang harus diselesaikan dan sangat memicu stres.

Menurut Professor Allan Pacey, seorang pengajar senior di Universitas Sheffield, penelitian ini sangat penting. Itu karena, banyak yang tak menyadari kalau bagi sebagian besar pria, adalah sebuah perjuangan besar untuk berhubungan seksual, ketika pasangan mereka sangat terobsesi dengan waktu.

"Sementara sangat penting untuk mengetahui masa subur, terobsesi dengan hal tersebut tidak akan membantu sama sekali," ujar Pacey.

Dengan kata lain, "paksaan" untuk berhubungan seksual tidak diperlukan selama pasangan rutin melakukannya. Termasuk, saling menjaga agar suami maupun istri tidak berada dalam tingkat stres ketika melakukan hubungan intim.

"Jika pasangan melakukan hubungan seks secara rutin dua sampai tiga kali seminggu, mereka tentu akan berhubungan seks pada masa subur," kata Pacey.

Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi Gallery

Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi Target Miliki Anak, Bisa Picu Impotensi

0 comments:

Post a Comment