Thursday, May 31, 2012

Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung?


VIVAlife - Berolahraga banyak disarankan untuk membentuk kebugaran dan mencegah berbagai penyakit kronis seperti diabetes, kolesterol dan penyakit jantung. Anjuran ini agaknya tak berguna bagi sejumlah orang. Sekitar 1 dari 10 orang akan mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dan faktor risiko lain yang memicu penyakit jantung setelah berolahraga.

Kesimpulan diambil berdasar survei terhadap enam penelitian dengan jumlah responden total 1.697 orang.

Analisis dari Pennington Biomedical Research Center, Louisiana State University yang dilaporkan di jurnal PLoS One menyebut, para peneliti belum mengetahui alasan mengapa sebagian orang mengalami efek buruk pada jantung setelah berolahraga. Hal ini tidak berhubungan dengan usia atau kebugaran dari para peserta pada awal penelitian.

Menurut ahli, angka 10 persen tidak terlalu mengejutkan. Sebagai perumpamaan, mereka menyebut sebuah obat baru dengan efektifitas 90 persen bisa disebut sangat sukses.

"Dengan intervensi terapeutik, selalu ada responden dan non-responden," kata Dr Steven Nissen, ketua pengobatan jantung di Klinik Cleveland.

"Tidak ada intervensi menghasilkan manfaat dalam 100 persen dari subyek. Sistem biologis yang  kompleks dan banyak faktor lain dapat mengubah respon terhadap intervensi," katanya seperti dikutip MSNBC.

Semua studi yang diamati dilakukan selama beberapa minggu atau bulan. Tak ada satupun yang mengukur penyakit sebenarnya atau kematian.  Peneliti menekankan bahwa 10 persen efek negatif dari olahraga tak berarti meniadakan manfaat olahraga.

Jadi, tak ada alasan untuk menjauh dari pusat kebugaran dan latihan, bukan? (eh)

Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung? Gallery

Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung? Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung? Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung? Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung? Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung? Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung? Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung?

0 comments:

Post a Comment