Monday, July 9, 2012

Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden

Hari Suswandi (kiri) (dok okezone)
Hari Suswandi (kiri) (dok okezone)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku belum mengetahui rencana soal korban Lapindo yang jalan kaki ke Jakarta, dan ingin bertemu Presiden di Istana.

"Terus terang memang kami belum mendengar langsung bahwa ada rencana dari para korban Lapindo untuk bertemu atau untuk menenumui di lingkungan Istana Kepresidenan karena hari ini kan kami baru menerima Presiden Republik Ceko," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2012).

Jadi kalau memang ada yang ingin disampaikan, lanjut Julian, tentu akan kami dengar terima dalam pengertian tentu apa yang jadi hal dianggap perlu ditindaklanjuti dalam kapasitas pemerintah.

"Secara formal atau secara resmi belum. Bahwa ada rencana untuk bertemu atau untuk menemui di istana selalu kami respons. Apakah itu langsung ditemui menteri atau pihak terkait atau bagaimana nanti kita lihat. Namun yang jelas pada ini kami belum menerima adanya kabar mengenai hal itu," tukasnya.

Sebelumnya Hari Suswandi (44), korban lumpur Lapindo yang berjalan kaki menuju Jakarta, mengatakan tak akan putus arang meski gagal menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bila permohonan bertemu dengan Presiden ditolak, maka Hari akan tetap datang ke Istana sebagai seorang anak.

"Jika gagal, saya akan menemui presiden sebagai seorang anak yang menangis sambil meminta uang jajan kepada ayahnya," ujar Hari, kepada wartawan di Kantor Walhi, Jalan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2012).

Jika hal itu juga tidak diterima oleh presiden, kata dia, dirinya akan tetap bertahan di Istana hingga Presiden mau menemui dirinya. "Apapun saya akan lakukan untuk bertemu dengan presiden dan DPR," imbuhnya.

Menurut warga Desa Kedung Bendo, Porong ini, akibat lumpur panas Lapindo yang menerjang desanya pada malam hari, usaha milik keluarganya berupa kerajinan tas dan dompet terpaksa tutup. "Ada 10 mesin pembuat tas yang tenggelam oleh lumpur, kerugian saat itu mencapai Rp40 juta," terangnya.
(ahm)

Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden Gallery

Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden Istana Belum Dengar Kabar Pejalan Kaki Ingin Temui Presiden

0 comments:

Post a Comment