Thursday, July 12, 2012

Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres

Foto: Okezone
Foto: Okezone

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP Romahurmuziy menilai Pemilukada DKI Jakarta adalah soal prestise, bukan soal proyeksi 2014.

"Tidak rasional lah menggunakan DKI yang hanya meliputi 7 juta pemilih dan 6 dati II, sebagai barometer Pileg atau Pilpres yang meliputi 491 kabupaten/kota dan 174 juta pemilih," ucapnya kepada wartawan di Gedung di DPR, Jum'at (13/7/2012).

Kata Romy, sapaan akrabnya, mengatakan kemenangan pasangan Jokowi-Ahok adalah keberhasilan sementara dalam mengelola kegagalan konsep pasangan calon lainnya.

"Pengelolaan lapangan maupun pengelolaan kemasan, dimana pasangan ini mampu membawakan diri sebagai calon underdog yang lahir dari rakyat. Semua pollster meleset, dan semua timses kaget, termasuk timses Jokowi sendiri," tambahnya.

Kata Romy, para swing voters yang akhirnya memilih Jokowi merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi di banyak Pilkada.

"Untuk putaran kedua, belum tentu hal ini berlanjut. Karena pada putaran kedua semua parpol akan lebih serius dan pola dukungannya tidak lagi bersifat taktis, melainkan ideologis," tuturnya.

Dengan kondisi demikian, Romy menilai para lembaga survei terbukti tidak mampu menjelaskan arah pilihan swing voters.
(sus)

Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres Gallery

Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres Tidak Rasional Pilkada DKI Jadi Barometer Pilpres

0 comments:

Post a Comment