Korban Lapindo Dibuntuti Orang Tak Dikenal

Ilustrasi

JAKARTA - Perjuangan korban lumpur lapindo, Hari Suwandi (44) berjalan kaki ditemani dari Sidoarjo ke Jakarta selama 25 hari bukan tanpa hambatan. Selain letih, Hari yang berjalan ditemani Harto dengan menggunakan sepeda motor juga dibuntuti orang tak dikenal.

"Pak Hari pasti kemeng kakinya, lha saya yang kemeng tangannya, wong bawa motor timik-timik (pelan-pelan) ngimbangi yang jalan kaki," kata Harto di kantor Kontras, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2012).

Dia juga bercerita, pada 17 Juni keduanya sampai di kota Rembang sekira pukul 01.45 WIB dini hari, "Masjid sudah dilewati 50 meter istirahat, jam 2 kita tidur, pas bangun kita lihat kantong celana belakang saya sudah sobek," paparnya.

Kejadian dibuntuti orang tak dikenal diketahui di Paciran, Tuban, Jawa Timur. Sebuah mobil APV nomer polisi W 1024 NO warna kuning mendekati keduanya. Tiba-tiba sekira lima orang tak dikenal turun.
 
"Tapi sopirnya enggak mau turun cuma buka jendela pintu ngintip. Sekitar 10 meteran, mereka kaya bodyguard pakai anting gelang, kalung rantai putih bertato, turun dari mobil ngeliatin kita sentimen begitu mukanya, enggak tau maksudnya apa," ungkap Harto.

Harto mengatakan, sesampainya di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, sekira pukul 09.00 WIB sebuah mobil Suzuki Escudo warna hijau melaju kencang dari arah timur. Pengendara mobil yang mengaku dari sebuah LSM dari Swiss yang berkantor di Depok turun.

"Mau ketemu maksa banget, ditawarin uang, kekurngnnya apa dijalan begitu katanya, tapi kita enggak mau terima uangnya," kata Harto.

Harto dan Hari tiba di Jakarta pada pukul 09.00 WIB pagi tadi. Mereka berangkat dari Sidoarjo sejak Kamis, 14 Juni, pukul 10.00 WIB.
(trk)

Korban Lapindo Dibuntuti Orang Tak Dikenal Gallery