Komisi VIII Siap Diperiksa KPK Soal Korupsi Alquran

ilustrasi (foto: daylife)

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki kasus dugaan korupsi pengadaan Alquran dan pengadaan komputer untuk laboratorium di Madrasah Tsanawiah  (MTs) di Kementerian Agama (Kemenag).

Rencananya, lembaga antikorupsi ini akan memanggil sejumlah anggota Komisi VIII DPR untuk didengar keterangannya dalam kasus yang menyeret nama politikus Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar tersebut.

Wakil Ketua Komisi VIII, Jazuli Juwaini tidak ingin banyak berkomentar tentang masalah tersebut, sebelum ada surat panggilan resmi dari KPK. Namun, sampai hari ini dirinya hanya mengetahui kabar tersebut dari media.

"Kan surat pemanggilan resmi belum ada. Jadi jangan mempersonifikasikan seoalah-olah nanti saya ikut bersalah," ujar Jazuli saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (13/7/2012).

Politikus PKS ini menambahkan, bila untuk sekadar memberi keterangan untuk membantu KPK dalam mengusut tuntas kasus suap pengadaan Alquran dirinya tidak jadi soal. Pasalnya, hal itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap anggota Komisi VIII.

"Kalau sekadar memberikan keterangan itu tidak masalah, kan sudah seharusnya seluruh anggota Komisi VIII membantu KPK dalam pengusutan kasus ini," imbuhnya.

Seperti diketahui, KPK akan membuka peluang untuk memanggil sejumlah anggota Komisi VIII jika diperlukan dalam penyidikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara KPK, Johan Budi.

Dalam kasus korupsi pengadaan Alquran, KPK telah menetapkan anggota Komisi VIII Zulkarnaen Djabar dan anaknya, Dendy Prasetya sebagai tersangka. Untuk mengembangkan kasus itu, KPK antara lain, telah memeriksa Ketua Gerakan Muda MKGR, Fahd A Rafiq, yang sebelumnya menjadi tersangka di kasus Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah. Istri Fahd, Ranny Meydiana, juga turut diperiksa.
(put)

Komisi VIII Siap Diperiksa KPK Soal Korupsi Alquran Gallery