Thursday, July 19, 2012

Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas

Wartawan meliput razia menjelang bulan Ramadan di Aceh (foto: Salman M/ Okezone)
Wartawan meliput razia menjelang bulan Ramadan di Aceh (foto: Salman M/ Okezone)

BANDA ACEH - Tim gabungan penegakan syariat Islam merazia sejumlah lokasi yang disinyalir sebagai tempat maksiat di Banda Aceh, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1433 Hijriah.

Razia melibatkan Wilayatul Hisbah (Polisi Syariah/WH), Satpol PP, Polisi Militer dan Satuan Tugas Partai Aceh, pada Jumat (20/7/2012) dimulai pukul 00:00 WIB hingga dini hari. Penegakkan Perda syariat Islam itu diwarnai aksi pemukulan terhadap pemilik losmen yang disinyalir digunakan tempat mesum, namun korban tak mengalami luka.

Berbeda dengan razia yang sering digelar, ini merupakan pertama sekali melibatkan satgas partai politik. Petugas juga biasanya bersikap santun pada warga yang diduga melanggar syariat Islam.

Arongansi terlihat saat menyambangi sebuah losmen di Jalan Teuku Umar. Saat tim razia melintas, di depan losmen tersebut ada seorang perempuan muda tanpa mengenakan jilbab. Kemudian dia masuk ke dalam saat melihat tim. Diduga sebagai wanita malam, tim kemudian ramai-ramai masuk ke dalam losmen itu.

Tanpa meminta izin atau menunjukkan surat izin lebih dulu, petugas berbaju bebas langsung masuk ke kamar pemilik losmen mencari keberadaan wanita tadi. Petugas kemudian menggeledah isi di dalamnya, sambil menanyakan kepada pemilik losmen "dimana wanita itu."

Tak terima dengan sikap petugas yang masuk tanpa izin, spontan saja pemilik losmen protes. "Ini kamar saya, jangan asal masuk saja tanpa izin, main buka-buka sembarangan," kata istri pemilik losmen.

Petugas tak menggubris, tetap memeriksa isi kamar. Tak lama kemudian perempuan yang dicari ke luar dari sebuah kamar. Seketika itu juga dia langsung dibentak dengan kata-kata kasar dan dituduh berbuat maksiat, padahal saat itu dia hanya sendiri di dalam kamar.

Sial baginya, dia kemudian diseret dengan wajah dipaksa tunduk ke tanah dan dinaikkan ke truk operasi petugas. Perempuan muda itu nyaris saja diamuk oleh petugas yang berpakaian bebas, namun polisi syariah berpakaian dinas seketika berteriak "jangan pukul, jangan pukul."

Selain perempuan itu, petugas juga ikut membawa pria berkacamata pemilik losmen tersebut. Dia sendiri sempat bingung melihat aksi petugas yang tiba-tiba merazia losmennya, namun tak bisa berbuat banyak karena petugas berpakaian bebas terus membentak-bentaknya. Saat dibawa ke truk, si empunya losmen juga ditonjok beberapa kali oleh petugas berpakaian bebas.

Istrinya yang tak terima kembali memprotes, namun aksinya ini menyulut emosi petugas. Perempuan itu kemudian ditendang petugas hingga tubuhnya terempas ke dinding. Pelakunya lagi-lagi petugas berpakaian preman. Ironinya aksi ini terjadi di depan anaknya yang masih balita.

Di depan para wartawan, sambil menahan tangis perempuan itu mengatakan, "Dipukul aku bang sama orang tadi. Sesudah mereka pukul suami saya, saya juga ditendangnya. Kenapa mereka pukul perempuan?"

"Makanya jangan kau pelihara maksiat di rumah kau," hardik seorang petugas berpakaian bebas dalam bahasa Aceh.

"Kan nggak perlu pukul perempuan, tanya baik-baik kenapa," jawab perempuan itu lagi.

Petugas kemudian langsung memboyong pemilik losmen bersama seorang perempuan diduga pekerja malam itu ke Kantor Satpol PP dan WH Provinsi Aceh. Sebelumnya petugas juga menciduk dua pemuda di tepi Krueng Aceh, Peunayong karena kedapatan mengisap lem.

Setiba di Kantor Satpol PP dan WH, perempuan tadi diinterogasi. Lazimnya setiap pelaku pelanggaran syariat Islam diinterogasi penyidik WH, namun kali ini pelaku justru diperiksa Satgas Partai Aceh. Sementara WH, Satpol PP dan POM hanya menonton saja.

"Ini nggak usah ditulis ya," kata Kasi Penegakan Syariat Islam Satpol PP dan WH Aceh, Syamsuddin saat ditanya wartawan tentang kewenangan Satgas parpol mengintrogasi pelaku pelanggaran syariat islam.

Syamsuddin mengakui baru kali ini Satgas Partai Aceh dilibatkan dalam razia, alasannya karena mereka yang merupakan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) punya komitmen menegakkan syariat Islam di Aceh. "Mereka para mantan pejuang-pejuang yang ingin menegakkan syariat Islam," ujarnya.

Dia membantah aksi arogan dalam razia tersebut dilakukan petugas. Menurutnya itu dilakukan oleh warga sipil yang menyusup dalam razia. "Banyak sekali tadi masyarakat," sebut Syamsuddin memberi alasan.

Razia ini, kata dia, untuk meminimalisasi pelanggaran syariat Islam. Pelaku yang ditangkap akan diperiksa jika ditemukan pelanggaran sesuai qanun Syariat Islam akan diproses hingga Mahkamah Syariah, namun jika tidak akan dikembalikan ke orangtuanya.
(ris)

Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas Gallery

Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas Duh, Razia Malam Diwarnai Pemukulan Oleh Petugas

0 comments:

Post a Comment