"Dimintapun, Sampai 2019 Menteri Parpol Tak Akan Mundur"

Presiden SBY (Foto: Dok. Okezone)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II yang sibuk mengurusi partai politik segera mundur.  
 
Sekjen Gerindra Ahmad Muzanni menilai kerisauan SBY tersebut lantaran kinerja pemerintah di bawah kepemimpinannya semakin buruk. Sebab, menjelang Pilpres 2014 akan semakin panas sehingga menyebabkan fokus kinerja para menteri justru beralih ke partai.
 
“Ada kerisauan dari presiden SBY melihat isu Pilpres 2014 karena isu ini semakin panas, isu ini yang menarik dan akan menyeret keterlibatan para menteri dari Parpol,” ungkap Muzanni kepada Okezone, Minggu (22/7/2012).
 
Tentu kata dia, bisa dipastikan konsentrasi para menteri dari Parpol akan pecah. Apalagi menteri yang menjabat sebagai ketua umum dan tengah mempersiapkan diri sebagai calon presiden. Maka tidak mungkin menteri tersebut akan bekerja maksimal. “Kalau menyeret mereka akan menggangu kinerja pemerintahan,” kata dia.
 
Anggota Komisi I DPR RI itu menyarankan agar SBY tidak hanya melontarkan kepada publik, lebih baik memanggil langsung para menteri yang dinilai tidak maksimal bekerja. “Kalau presiden melihat ada sinyal menteri tidak maksimal kinerja, panggil menterinya kasih peringatan,” kritiknya.
 
Menurut Muzanni, kritikan SBY melalui media tidak akan efektif, bahkan meski diminta para menteri dari Parpol itu hingga 2019 tidak akan mundur dari kabinet SBY. Justru para menteri itu akan lebih banyak memanfaatkan posisinya untuk kepentingan partai.
 
“Kalau perlu diberhentikan, kalau berharap mundur sampai 2019 tidak akan mundur. Bagi para ketua yang menjadi menteri sangat menguntungkan,” tegasnya.

(hol)

"Dimintapun, Sampai 2019 Menteri Parpol Tak Akan Mundur" Gallery