Tuesday, June 12, 2012

Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine


VIVAlife - Setelah menciptakan material kain dari bahan susu, nampaknya industri fashion terus mengembangkan pakaian-pakaian yang menggunakan bahan makanan. Lihat saja pakaian dari wine yang dibuat Universitas Western Australia ini.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Gary Cass ini bekerja sama dengan
seniman kontemporer Donna Franklin untuk merancang gaun, kaos, dan pakaian renang dari wine. Mereka percaya kalau fermented fashion, atau pakaian-pakaian yang terbuat dari fermentasi makanan ini akan menjadi hal yang umum atau mainstream.

Untuk mendapatkan serat kain, tim peneliti menambahkan bakteri ke
dalam minuman beralkohol tersebut sehingga wine berubah menjadi
lapisan-lapisan menyerupai kapas. Dan saat ini, mereka sedang mencari cara untuk meningkatkan kekuatan sobek kain.

Menurut Gary Cass, proyek fermented fashion ini mencoba untuk
menggantikan produksi bahan tenun yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuat pakaian.

"Dengan menggabungkan seni dan pengetahuan, tujuan utamanya adalah menghasilkan garmen hasil fermentasi yang dibentuk tanpa jahitan," ujarnya dilansir dari Daily Mail.

Kain dari wine dibentuk dengan menambahkan bakteri acetobacter
sehingga mengubahnya menjadi cuka. Lapisan kain didapatkan dari
permukaan yang secara bertahap terbentuk.

Lapisan ini kemudian diambil dan dikeringkan pada tubuh manekin untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Setelah mengering, serat wine akan menjadi seperti tisu yang mudah dirobek. Untuk dapat mengenakannya, pengguna harus menjaga kelembabannya.

Tim peneliti berharap dapat menemukan cara untuk memperkuat serat wine yang meraka beri nama 'Micro Be'. Tak hanya wine, minuman beralkohol lainnya, seperti bir, juga dapat disulap menjadi serat pakaian.

Serat wine bukanlah hasil tekstil berbahan makanan pertama yang dibawa Franklin ke dalam dunia fashion. Di tahun 2007, dia merancang gaun yang terbuat dari jamur.

Tak hanya Franklin yang tergila-gila dengan tekstil dari makanan,
perancang asal London, Suzanne Lee juga menggunakan bahan pakaian dari makanan.

Setelah meneliti buku tentang fashion 50 tahun ke depan, dia
mengembangkan sebuah 'resep' dari teh hijau, gula, bakteri, dan ragi
untuk menciptakan 'kulit sayuran'. Sayangnya, bahan pakaian dari
racikan ini tidak dapat digunakan setelah lima tahun karena akan
mengeras dan membusuk. (eh)

Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine Gallery

Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine Temuan Baru, Gaun Unik Berbahan Wine

0 comments:

Post a Comment