Thursday, June 28, 2012

Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI

Sugiri Syarief (foto: Lamtiur)
Sugiri Syarief (foto: Lamtiur)

MATARAM - Sebanyak 180 pondok pesantren se-Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat sudah mendapatkan pelayanan program Keluarga Berencana. Jumlah ini tergolong besar karena upaya sosialisasi dan pelayanan KB di lingkungan ponpes bukanlah pekerjaan mudah.

Hal itu pun mendapat ganjaran dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Rekor MURI diserahkan oleh perwakilan MURI Pusat kepada Gubernur NTB yang diwakili oleh Wakil Gubernur, Ketua Forum Kerjasama Pondok Pesantren serta Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB.

“Untuk pelayanan KB kepada akseptor di 180.000 pondok pesantren, sebanyak 36.000 alat kontrapsepsi didistribusikan,” kata Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Sukardi, di NTB, Jumat (29/6/2012).

Sukardi mengatakan, tidak mudah untuk merangkul tokoh agama karena sebagian dari mereka masih memiliki pemahaman konvensional tentang program KB. Mereka menganggap program KB ilegal dari sisi agama karena memberikan akses orang berperilaku seks bebas serta membatasi kelahiran.  

"Sosialisasi kepada santri dilakukan melalui pengajian oleh pimpinan pondok pesantren," sambungnya.

Seperti pernah diberitakan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendapat dukungan program KB vasektomi bagi pria dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Situbondo.

MUI nantinya akan menjadi lembaga yang mengkomunikasikan program KB pria vasektomi telah halal. “Bila sebelumnya, vasektomi diharamkan, sekarang ini sudah ada fatwa bahwa vasektomi itu halal kalau sifatnya non permanent,” kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief di Balikpapan.

Dari Fatwa MUI Situbondo, kata Sugiri, telah dikomunikasikan ke MUI Jawa Timur dan sekarang telah menyatakan bahwa program KB Vasektomi telah halal. “Tinggal nanti pusat (MUI),” katanya.

Dengan adanya perubahan itu, kata Sugiri, BKKBN menargetkan peserta KB pria dari 1,5 persen menjadi dua kali lipatnya, jika MUI mengeluarkan  fatwa soal KB Vasektomi ini.

“Dari 1,5 persen peserta KB pria, pengguna kondom hanya 0,8. Sedangkan vasektomi 0,7 persen,” jelasnya.

Pengendalian pertumbuhan penduduk pada awal 2000 sudah mulai berjalan sesuai jalurnya dan lebih bagus. Terutama pada lima tahun terakhir yang sudah mampu melakukan pengendalian penduduk.

(trk)

Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI Gallery

Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI Sukses Layani KB di 180 Ponpes, NTB Raih MURI

0 comments:

Post a Comment