Sumpah Pocong Marzuki Alie Mengarah ke Klenik

Marzuki Alie (Foto: Dok Okezone)

JAKARTA - Jawaban Ketua DPR Marzuki Alie atas tudingan menerima suap Rp300 miliar dianggap berlebihan. Kesediaan Marzuki melakukan sumpah pocong untuk mengkonter tudingan Wa Ode Nurhayati itu tidak pada tempatnya.
 
"Menurut saya, Pak Marzuki santai saja kalau memang tidak menerima uang DPID seperti yang disampaikan Wa Ode. Tidak perlu sampai mengatakan siap disumpah pocong," kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Nasir Djamil kepada Okezone di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/06/2012).
 
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menilai kesiapan Marzuki disumpah pocong tidak konstitusional dan cenderung mengarah ke pelestarian budaya klenik atau mistis. Kendati demikian, Nasir mengaku memahami kondisi psikologi Marzuki Alie.
 
"Sumpah pocong itu tidak konstitusional dan cenderung klenik. Saya memahami suasana batin Pak Marzuki, tapi sebagai Ketua DPR sebaiknya menghindari kata-kata yang cenderung klenik," sambungnya.
 
Lebih lanjut, Nasir menyarankan Marzuki menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada proses hukum yang sedang berjalan.
 
"Serahkan saja semuanya kepada bukti dan fakta di persidangan. Karenanya, Komisi III berharap agar tidak ada manipulasi dan politisasi bukti dan fakta dalam persidangan Wa Ode," tutup Nasir.
 
Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Ali kembali menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat atau menerima uang dari proyek DPID seperti yang telah dituduhkan oleh Wa Ode Nurhayati. Bahkan, untuk membuktikan dirinya bersih, Marzuki bersedia melakukan sumpah pocong.
 
“Kalau ada jawaban ini, karena sulit dibuktikan, saya bersedia bersumpah atas nama Allah bahwa saya akan dilaknat 7 turunan. Kalau memang sumpah pocong diperlukan agar suasana sakral terbangun, di depan para ulama Indonesia. Menggunakan teknologi seperti lie detector saya pun bersedia,” ungkapnya.

(ful)

Sumpah Pocong Marzuki Alie Mengarah ke Klenik Gallery