DPR Ajak Papua Dialog

ilustrasi

JAKARTA - Komisi I DPR akan melakukan dialog dengan segenap masyarakat Papua guna menemukan solusi terbaik dalam menyelesaikan konflik dan teror penembakan di Bumi Cenderawasih.

"Rencananya minggu depan Komisi I akan melakukan dialog dengan Papua. Yang nanti akan mendorong pemerintah menyampaikan pandangan komprehensif," kata Ketua Komisi I, Mahfud Siddiq kepada wartawan di DPR, Jakarta, Jumat (15/06/2012).

Menurut Mahfud, penyelesaian masalah di Papua tidak bisa dilakukan secara parsial. Pendekatan keamanan akan menimbulkan reaksi balik. Dia juga mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak menarik kesimpulan peristiwa di Papua sebagai kasus pelanggaran HAM.

"Kita baru diskusi dengan Komnas HAM, menyampaikan pandangan jangan sampai instruksi presiden diterjemahkan di lapangan menjadi isu pelanggaran HAM. Karena kompleksitas masalah menjadi rumit. Itu yang ditunggu kelompok bersenjata. Kita sepakat dengan Papua bahwa pemerintah belum ada konsep komprehensif dan integratif," ungkapnya.

Untuk itu, Mahfud berharap agar aparat kepolisian dengan tegas dan sigap mampu menangkap pelaku penembakan yang sering beraksi di Papua. Karena jika tidak, opini yang muncul adalah bahwa penembakan itu dilakukan oleh orang yang tidak dikenal.

"Selama kepolisian ragu dalam penegakan keamanan, kasus penembakan diterjemahkan sebagai OTK. Ini memicu reaksi keras dan ini kalau disikapi pendekatan keamanan akan menjadi konflik yang makin serius, di sini lah titik kritis," terangnya.

Selama ini, lanjut Mahfud, penembakan terhadap aktivis-aktivis Papua, baik dari front politik dan senjata dikelola oleh kelompok sana untuk konsolidasi dan proses radikalisasi. Karena mereka ada di posisi sebagai martil perjuangan. Untuk itu, pihak kepolisian harus memaksimalkan peran intelejen.

"Dari sisi pendekatan keamanan dibutuhkan smart operation mulai dari smart intelijen dan smart security," tutup Mahfud.
(trk)

DPR Ajak Papua Dialog Gallery