Monday, June 4, 2012

Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh


VIVAlife - Biro jodoh bukan lagi hal tabu. Menjadi semacam kebutuhan tak terelakkan bagi para lajang yang terlalu sibuk memikirkan karier. Bagi mereka yang tak lagi memiliki banyak kesempatan tebar pesona memancing jodohnya.

Yayasan Scorpio (Yasco) adalah satu contoh. Biro jodoh yang berpengalaman sejak 1974 ini sempat tercatat sebagai terbesar se-Asia Tenggara. Anggotanya berasal dari berbagai kalangan terhormat. Mulai dari selebriti, tentara, bahkan keluarga menteri.

"Kami memiliki visi dan misi untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Kami ini seumpama mediator bagi mereka yang ingin menemukan jodohnya. Jadi, anggota di sini sudah seperti keluarga besar," ujar Wardi, wakil pengurus Yasco.
 
Wardi mengatakan bahwa Yasco menerapkan proses seleksi yang sangat ketat. Harus benar-benar lajang yang serius menemukan pendamping hidup. "Pernah ada yang ketahuan bohong sampai istrinya menelepon kami. Jadi, kami langsung menolaknya."

Dengan profesionalismenya, Yasco telah mempertemukan ratusan ribu pasangan. Sebanyak 7.000 di antaranya menikah. "Anggota kami kebanyakan sudah berusia di atas 30 tahun,” kata Wardi.

Ada pula biro jodoh eksklusif bertajuk 'Table for Two'. Sukses mencarikan jodoh kalangan pengusaha dan kalangan terpandang, biro jodoh ini memiliki dua jenis keanggotaan. Mau yang Rp2,5 juta untuk masa keanggotaan enam bulan atau Rp3,5 juta untuk setahun.

Lalu The DateRace. Meski menolak disebut biro jodoh, pengelola tak menampik banyaknya peminat yang bergabung untuk mencari pasangan. "Jika ada yang berhasil mendapat jodoh, anggap saja itu bonus,” kata Nataya Naia, salah satu penggagas.

Setiap bulan The DateRace menggelar speed dating atau kencan kilat di sebuah cafe atau restoran. Akan ada 20 peserta di sana. 10 wanita dan 10 pria. Masing-masing duduk berhadapan. Aturannya, hanya boleh mengobrol dengan peserta di hadapannya.

Permainan dimulai begitu bunyi bel terdengar. Masing-masing bisa langsung mengobrol tentang apapun. Setiap lima menit bel akan kembali terdengar. Dan, saat itu, peserta pria harus bergeser satu kursi ke samping. Segera memulai obrolan lagi dengan peserta lain.

Permainan baru berakhir setelah 10 kali bunyi bel. Artinya, peserta pria telah 10 kali bergeser tempat duduk dan terlibat obrolan dengan 10 peserta wanita yang berbeda. “Saya sengaja menciptakan konsep seperti itu agar semua peserta kebagian berkenalan dan bertukar cerita,” ucap Nataya.

Ratih Ibrahim, seorang psikolog asmara, melihat semakin banyak kalangan profesional yang melibatkan biro jodoh. Sah-sah saja. Asal, jeli memilih yang terbaik. "Untuk beberapa orang, biro jodoh memang dianggap menghemat waktu dan energi," katanya.

Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh Gallery

Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh Bisnis Menggiurkan Biro Jodoh

0 comments:

Post a Comment