Presiden Terima Banyak Aduan Sengketa Lahan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Dok Okezone)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait persoalan pertanahan baik melalui surat maupun pesan singkat (SMS).

Presiden mengakui persoalan tanah termasuk dalam kategori yang sulit. “Hampir tiap minggu surat dan SMS masuk adalah soal tumpang tindih lahan. Sengketa hukum atas lahan tanah. Sehingga sering terjadi benturan di lapangan," ujar Presiden dalam sambutannya saat rapat kabinet terbatas di Gedung Kejaksaan Agung Jakarta, Rabu (25/7/2012).

Isu lain yang selalu berkembang terkait sengketa lahan, lanjut dia, adalah terjadinya kekerasan horizontal atau bentrokan di lapangan. Akibat tak tuntasnya persoalan, negara kerap disalahkan lantaran melakukan pembiaran.

"Kepolisian dilihat oleh rakyat tidak cepat dan tuntas menangani. Biasanya disimpulkan tidak cepat dan tidak tuntas akibatnya negara dikatakan melakukan pembiaran," tuturnya.

Presiden menegaskan bahwa tidak adanya pembiaran negara sedikitpun dalam terjadinya sengketa lahan. SBY juga meminta aparat kepolisian untuk mengantisipasi, merespons dan menangani persoalan tersebut hingga tuntas.

"Bicara kekerasan horizontal, bukan cuma Polri. Apabila kebupaten X sudah ada tanda-tanda ketegangan diantara komunitas beda agama, etnis, maka tentunya semua pihak segera lakukan pencegahan untuk tidak terjadinya kekerasan dan bentrokan. Akan lebih banyak lagi yang bisa dicegah aksi kekerasan itu," paparnya.

Agar tugas polisi tidak berlipat ganda dalam menangani konflik, Presiden meminta koordinasi yang baik antarlembaga dari hulu hingga hilir. "Harus diluruskan dengan segala upaya. Konsultasi, koordinasi antara BPN dan lain-lain juga harus dilaksanakan dengan baik," katanya.

(ded)

Presiden Terima Banyak Aduan Sengketa Lahan Gallery