Ilustrasi (Okezone)
DENPASAR - Putusan Mahkamah Agung (MA) yang memberhentikan Putu Suika, hakim di Pengadilan Negeri Denpasar yang dinilai melanggar kode etik karena dugem bersama dengan pihak yang berperkara disesalkan.
Adalah Muhammad Rifan kuasa hukum Jackques Roc yang kala itu perkaranya disidangkan oleh Suika. Rifan lah yang diketahui bersama Suika saat dugem di karaoke tahun 2011 lalu.
”Sebenarnya Pak Suika hanya menjadi kambing hitam, dia membentur tembok ya akhirnya dikurbankan,” sesal Rifan menanggapi putusan MA yang memberhentikan Suika, di Denpasar, Rabu (11/7/2012).
Rifan yang juga merasa namanya jadi ikut terpojok dalam kasus ini langsung mengklarifikasi banyak hal yang dinilai bergeser dari substansi laporan yang dibuat klienya.
Sebenarnya, laporan kliennya itu setelah dia mendengar bahwa perkaranya yang disidangkan Suika mendapat tekanan atau intervensi dari Ketua PN Denpasar Jhon Piter. Waktu itu kata dia, Suika mengaku bahwa benar dirinya ditekan oleh Ketua PN Denpasar saat menyidangkan perkara yang ditanganinya. Bahkan, Suika juga diancam tidak akan diberi perkara.
Mendengar itu,klien Rifan warga Prancis langsung ngamuk karena harusnya hakim independen namun justru diintervensi sehingga dibuatlah laporan ke MA.
Sayangnya, setelah laporan ditindaklanjuti oleh MA dan Komisi Yudisial (KY) ternyata bukan substansi laporan yang dibahas tentang intervensi Ketua PN Denpasar namun dibelokkan ke pelanggaran etika oleh Suika.
Karena itu dia berharap mestinya MA bisa lebih fair dalam menyikapi kasus tersebut. "Jangan mengurbankan hakim yang tidak bersalah hanya karena dia pergi karaoke,” selorohnya.
Terlebih kata dia, perkara yang disidangkan Suika yakni gugatan perdata untuk pembatalan perjanjian nikah menyangkut harta gono gini, klienya justru kalah.
”Masak klien saya kalah dikatakan mau menyuap khan tidak masuk akal, saat karaoke itu kami tidak sengaja bertemu dan jauh setelah perkara diputuskan,” imbuhnya.
(put)
Pencopotan Hakim PN Denpasar Disesalkan Gallery
0 comments:
Post a Comment