Sunday, July 1, 2012

Menakar Kisah Cinta Travelers


Judul Buku : Travelove
Penulis : Andrei Budiman, dkk.
Penerbit : B first (lini Bentang Pustaka Yogyakarta)
Terbit : Cetakan I, April 2012
Halaman : vi + 158 halaman
ISBN : 978-602-8864-56-5

Dunia traveling kini mulai dilirik sejumlah kalangan. Bukan hanya mereka yang berkantong tebal, yang bermodal pas-pasan juga tergiur menikmati luasnya ciptaan Tuhan. Para traveler tertarik untuk menikmati pengalaman unik dan menakjubkan. Tidak heran, jika para traveler memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh semua orang. Pengalaman itu bisa berwujud pengalaman sedih, mengharukan, senang, bahkan pengalaman yang sangat romantis.

Buku Travelove karya Andrei Budiman, dkk. ini merupakan kisah traveler dengan pengalaman cinta yang unik. Bukan sekadar kisah cinta, buku ini juga menyajikan perjalanan para traveler menaklukkan berbagai tempat eksotik dalam negeri dan luar negeri, seperti Lombok, Laos, Jepang, hingga Eropa, dengan bumbu kisah cinta yang tidak biasa.

Salah satu kisah cinta unik dialami Rini Raharjanti. Pembaca bisa menikmatinya dalam sub judul Terima Kasih, Giving Alms. Giving Alms merupakan sebuah ritual pemberian derma berupa makanan seperti pisang dan nasi ketan kepada para biksu di Luang Prabang, Laos. Ritual unik ini dilakukan setiap hari untuk membantu para biksu yang tinggal di kuil. Mereka hanya diperbolehkan makan makanan derma yang diberikan oleh orang-orang melalui ritual ini (hal. 36).

Giving Alms memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap sesama. Ini diketahui atas ritual pemberian sedekah kepada pemuka agama di Laos. Konon, dampak positif ritual ini erat kaitannya dengan dikabulkannya doa seseorang kepada Tuhan; seperti rezeki lancar, karier melejit, kaya raya, entang jodoh, dan sehat serta bugar.
Menanam cinta pada orang lain akan berimplikasi positif pada diri sendiri. Dalam ritual ini, turis lokal maupun mancanegara duduk rapi membentuk satu garis lurus di sepanjang jalan. Di depan setiap orang terdapat keranjang kecil lengkap dengan berbagai macam makanan yang akan segera didermakan kepada para biksu.

Cinta unik lainnya diceritakan oleh Salman Faridi dalam Winter Serenade. Dalam kisah ini ia menceritakan perjalanannya ketika ingin menemui isterinya di Jepang. Nahas, dompet yang berisi sejumlah uang untuk bekal selama perjalanan ternyata hilang. Namun, cinta yang ia rasakan tentu akan memunculkan cerita unik. Ia terpaksa mengambil risiko tetap berangkat ke Jepang. Apalagi, perjalanan tersebut sudah direncakan jauh-jauh hari sebelumnya. Ia juga sudah menyiapkan izin cuti dan mengatur perjalanan, mengatur penginapan, memesan tiket bus, dll.

Ia bisa saja menggagalkan rencana bertemu dengan isterinya. Namun, ia ingin menyampaikan sebuah kado untuk isterinya. Kado tersebut seberat 80 kilogram dan membawa hati penuh cinta. Tak lupa ia meninggalkan pesan lewat twitter,”Dompet hilang. Ketemu di Osaka saja. Pls leave immediately.” (hal. 55-56). Bukankah merupakan tindakan konyol jika berangkat ke tempat yang jauh tanpa bekal yang memadahi? Kekuatan cinta bisa mengubah segalanya.
Kisah cinta unik lainnya dialami seorang traveler kelahiran Jakarta 9 Agustus, Claudia Kaunang. Ia menceritakan pengalaman travelingnya yang paling romantis. Hal ini ia rasakan ketika sedang dalam perjalanan dengan sang pacar dari sebuah apartemen menuju Bandara Changi, Singapura yang hanya memerlukan waktu sepuluh menit. Untuk menyiasati waktu berduaan lebih lama, mereka memutar dulu ke arah “kota”. Melewati Bugis, City Hall, Raffles place, dan Marina Bay—baru putar balik dan mengambil jalur expressway ke arah Changi.

Hubungan mereka terbilang unik. Mereka tidak memiliki waktu banyak untuk satu sama lain seperti layaknya orang pacaran. Tetapi setiap detik, mereka selalu memunculkan kejutan. Bahkan, Claudia Kaunang pernah diberi hadiah liburan bernuansa religi selama satu minggu di Kew (daerah di luar Melbourn). Ia harus menginap di sebuah rumah retret—untuk melakukan kegiatan agamis-- bersama sekelompok manusia suci yang hidupnya diisi dengan berdoa (hal. 64).

Sepulang dari retret, Claudia Kaunang memiliki pola hidup yang berbeda. Di sela-sela tumpukan pekerjaan, deadline, dan traveling ke berbagai tempat, ia menyempatkan diri berhenti sejenak untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ia mulai menyadari bahwa cinta sesungguhnya bergerak dalam keheningan. Cinta bergelora, membara, tanpa kata, merasuk ke dalam jiwa (hal. 77).
Buku ini juga menyajikan kisah cinta unik traveler Ariyanto, Lalu Abdul Fatah, Rei Nina, Sari Musdar, Trinity, dan Andrei Budiman. Mereka memiliki pengalaman unik yang tidak sama dengan pengalaman traveler lainnya. Ternyata, traveler tangguh pun bisa tunduk pada cinta.

Buku ini disajikan dalam bentuk cerita dengan bahasa yang sangat lugas. Selain menambah wawasan tentang dunia traveling, membaca buku ini akan menjadikan sebuah hiburan di kala senggang. Nah, selamat membaca kisah seru para traveler dengan berbagai kisah cinta yang sangat unik.

Peresensi: Suhairi Rachmad, pecinta buku, tinggal di Sumenep Madura.


(//mbs)

Menakar Kisah Cinta Travelers Gallery

Menakar Kisah Cinta Travelers Menakar Kisah Cinta Travelers Menakar Kisah Cinta Travelers Menakar Kisah Cinta Travelers Menakar Kisah Cinta Travelers Menakar Kisah Cinta Travelers Menakar Kisah Cinta Travelers

0 comments:

Post a Comment