Saturday, June 16, 2012

Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua

Ilustrasi (Foto: okezone)
Ilustrasi (Foto: okezone)

JAKARTA- Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, menolak upaya elit Polri untuk mengintensifkan Densus 88 di Papua. Sebab, persoalan Papua bukanlah masalah terorisme tapi masalah kesenjangan sosial ekonomi yang berkepanjangan.

"Jika gagasan itu dilaksanakan, IPW khawatir Papua akan menjadi Daerah Operasi Densus 88. Artinya akan terjadi penanganan keamanan dengan pola represif, yang mengedepankan penggunaan senjata," jelas Neta melalui pesan singkatnya, Jakarta, Sabtu (16/6/2012).

Menurutnya, Papua sebenarnya saat ini membutuhkan pola-pola penanganan yang persuasif, dialogis, dan pendekatan sosial. Polri harus mengedepankan dan memaksimalkan peranan Bimas dan intelijen untuk melakukan deteksi dini dan antisipasi situasi.

Namun, jika Polri memaksimalkan Densus 88 dan Papua dijadikan Daerah Operasi Densus, IPW khawatir akan terjadi perlawan sengit dari rakyat Papua. Ini bisa seperti era DOM Timor - Timor versi baru pun akan terjadi di Papua.

"Situasi tersebut bukan mustahil akan dimanfaatkan pihak asing untuk memberi dukungan maksimal pada potensi kekuatan sparatis di Papua, yang berujung akan membuat Papua lepas dari NKRI seperti era Tim-tim," terangnya.

IPW, dilanjutkan Neta sepakat Kapolda Papua yang sekarang harus diganti, tapi dicarikan figur yang mampu mengkonsolidasikan kepolisian Papua. Kemudian, harus memaksimalkan Bimas dan intelijen serta aktif membangun dialog dengan masyarakat Papua.


(crl)

Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua Gallery

Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua Terjunkan Densus 88 Hanya Perkeruh Konflik di Papua

0 comments:

Post a Comment