Sunday, June 10, 2012

Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI

Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie berharap aparat Kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja profesional menangani kasus penembakan di Papua, yang kembali terjadi beberapa hari ini.
 
“Penyelesaian ini perlu proses, perlu waktu. Kita tunggu bagaimana tindak lanjut aparat keamanan, BIN, untuk meneliti sejauh mana korelasi antara usaha-usaha kita untuk mengoptimalkan saudara yang ada di Papua dengan naiknya kekerasan yang terjadi baik terhadap aparat maupun terhadap rakyat," kata Marzuki saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/6/2012).
 
Sama seperti pejabat Indonesia umumnya, Marzuki menganggap kekerasan di Papua sebagai isu sensitif yang terkait langsung dengan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
“Ini harus ditingkatkan profesionalisme kita dalam mengamankan NKRI. Jangan sampai NKRI terpecah karena provokasi,” katanya.
 
Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik menjelaskan kesimpulan Komisi I dari kunjungan ke Papua pekan lalu. Menurut dia, terdapat tiga isu penting yang perlu ditangani di provinsi tersebut, yakni kekerasan bersenjata, tidak efektifnya Pemda akibat konflik Pilkada, dan gagasan penyelesaian komprehensif masalah Papua melalui jalan damai dan dialog.
 
Berkenaan dengan gangguan keamanan, ditemukan fakta bahwa aksi-aksi tersebut dilakukan oleh jaringan kelompok sipil bersenjata yang ingin menciptakan keresahan dan ketakutan massa.
 
Penembakan oleh orang tak dikenal kembali terjadi di dua lokasi berbeda di Jayapura, Papua, pada Selasa 5 Juni lalu. Peristiwa tersebut memakan tiga korban, salah satunya merupakan anggota TNI.

Ketiga korban, yakni Pratu Frangki Dongki Kune, anggota Provos Denzipur 10/KYD Waena, Abepura, Jayapura, dan Iqbal Rivai (22), beserta rekannya, Hardi Jayanto (22).

Penembakan yang menimpa Pratu Frangki terjadi sekira pukul 22.15 WIT di Jalan Abepura - Entrop, tepatnya di tikungan Surabaya Motor. Korban yang baru saja mengantarkan istrinya bekerja di RSUD Dok Dua Jayapura, tiba-tiba dipepet oleh dua orang pengendara sepeda motor Honda Tiger berwarna merah.

Tanpa diketahui penyebabnya, salah satu pengendara yang berboncengan itu meletuskan tembakan ke arah korban. Kemudian, korban roboh akibat peluru menembus rahangnya. Setelah beraksi, dua pelaku yang mengenakan helmet itu kabur.

Sementara dua korban lainnya, Iqbal Rivai dan Ardi Jayanto ditembak oleh orang tak dikenal di depan kantor Dinas Perhubungan Pemprov Papua, Jalan Samratulangi atau sekitar 100 meter dari pelabuhan TNI Al Porasko Jayapura sekira pukul 20.00 WIT.

Ardi yang mengemudikan sepeda motor terkena tembakan di pinggang bagian belakang, sedangkan Iqbal mengalami luka tembak di pinggang kanan tembus ke perut bagian kanan. Belum diketahui pasti motif penembakan terhadap keduanya.
 
Penembakan kembali terjadi di Kota Jayapura, 7 Juni pagi. Seorang warga, yang diketahui bernama Pius Tabuni, tewas ditembak oleh aparat sekira pukul 08.30 WIT. Penembakan terjadi di kawasan Yapis, dekat Makodim 172/Jayapura.

(abe)

Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI Gallery

Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI Penembakan di Papua, Sedikit-Sedikit kok NKRI

0 comments:

Post a Comment