JAKARTA - Hasil survei yang digelar Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pantas membuat Partai Golkar berbangga diri. Pasalnya, 1.200 responden menempatkan partai beringin di posisi pertama dengan tingkat elektabilitas 20,9 persen. Namun, hal itu bisa terancam jika masalah lumpur lapindo tidak kunjung selesai.
Menurut pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, keberhasilan Partai Golkar meningkatan elektabilitas karena ada upaya Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical), melakukan konsolodasi hingga ke daerah.
"Elektabilitas Golkar belakangan meningkat karena kerja konsolidasi dan politik marketing Ical ke simpul-simpul daerah yang membuatnya semakin dikenal. Sehingga, membuat elektabilitas Golkar dan dirinya meningkat," jelasnya saat dihubungi Okezone, Minggu (17/6/2012).
Namun, dilanjutkan Gun Gun indikasi penurunan elektabilitas Partai Golkar bisa terjadi, jika Ical tidak bisa menyelesaikan masalah lapindo. Terlebih pada periode 2013 hingga menjelang 2014 akan digunakan oleh partai lain kerja keras untuk meningkatkan elektabilitas.
"Jika Lapindo Berantas gagal menyelesaikan masalah lumpur lapindo, maka dapat dipastikan itu akan menurunkuan kembali elektabilitas Partai Golkar," terangnya.
Pengamat Politik Universitas Indonesia, Kamaruddin juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, persoalan lapindo jadi titik lemah Ical untuk bisa memenangkan Pilpres 2014.
"Nanti kalau orang sudah marah akan bilang ngurus lapindo saja tidak beres apalagi ngurus negeri dari Sabang sampai dengan Merauke. ini pemilihan presiden Indonesia, masih banyak persoalan terbengkalai di sana," ungkapnya.
Kecuali, kata dia, ada upaya dari Ical untuk menuntaskan masalah ini dalam satu atau dua tahun ke depan. Ini akan menjadi poin tambahan Ical untuk meraih kepercayaan masyarakat.
"Kalau orang mau main pertama nanti akan ditelusuri track recordnya apa positif negatifnya, saya kira persoalan lapindo sangat krusial," pungkasnya.
(trk)
Lapindo Mengancam Elektabilitas Partai Golkar Gallery
0 comments:
Post a Comment