Friday, June 8, 2012

"Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris"

Ilustrasi (Okezone)
Ilustrasi (Okezone)

JAKARTA - Gerakan Pemuda Anti Korupsi (GEPAK) mendesak agar pemerintah dapat memberikan hukuman mati bagi para koruptor di Indonesia. Hal tersebut dimaksudkan agar memberikan efek jera bagi koruptor.

Hal tersebut disampaikan Ketua GEPAK, Thoriq Mahmud, saat membuka Kongres ke I gerakan pemuda itu.

"Untuk memberantas korupsi harus ada upaya yang keras. Kami mendesak ada hukuman mati terhadap pelaku korupsi," kata Thoriq  di Jakarta, Jumat (8/6/2012).

Selain pemberian sanksi berat, lanjut Thoriq, untuk mencegah korupsi upaya menumbuhkan tata kehidupan masyarakat yang transparan dan akuntable perlu terus dilakukan.

"Dampak dari kejahatan korupsi lebih berbahaya dari kejahatan teroris. Koruptor telah membunuh rakyat Indonesia secara perlahan," tandasnya.

Gepak yang lahir tiga tahun lalu itu, fokus kepada upaya pencegahan korupsi. Hal tersebut dilakukan dengan cara pencegahan dilakukan dengan menggelar bermacam kegiatan pendidikan anti korupsi. Hal itu dilakukan mulai dari sasaran siswa di sekolah-sekolah. "Itu dilakukan untuk memotong generasi yang korup," terangnya.

Kongres ke-1 Gepak yang di gelar di Gedung Pusdiklat Mensesneg, Jakarta Selatan itu, salah satunya digelar untuk mematangkan program pendidikan anti-korupsi. Dalam kongres tersebut, rencananya juga akan memutuskan, bahwa Gepak akan mewacanakan 'Sumpah Pemuda Jilid Dua'. Hadir dalam pembukaan kongres wakil dari KPK, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Dedi Arahin.
(put)

"Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris" Gallery

"Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris" "Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris" "Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris" "Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris" "Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris" "Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris" "Korupsi Lebih Bahaya dari Teroris"

0 comments:

Post a Comment