Kejagung Janji Pulangkan Buronan BLBI dari AS

JAKARTA- Kejaksaan Agung berjanji akan segera memulangkan buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang tertangkap Interpol di San Fransisco, Amerika Serikat, Sherny Kojongian.

Wakil Jaksa Agung Darmono menyebut, dalam waktu sepekan ini, pihak Kejaksaan Agung akan mengusahakan pemulangan buronan selama 10 tahun itu, melalui mekanisme deportasi.

Dia menambahkan, Kejagung merupakan eksekutor deportasi, sehingga akan secepatnya melakukan pemulangan buronan yang diperkirakan telah mengakibatkan kerugian keuangan negara mencapai Rp1,9 triliun ini.

"Kami sebagai eksekutor akan segera menjalankan eksekusi. Rencananya eksekusi akan dilakukan dalam waktu sepekan ini," tutur Darmono disela-sela Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/6/2012).

Deportasi ini dilakukan terkait putusan banding dari pengadilan di AS, yang menyatakan Sherny harus dideportasi dari AS. Diakuinya, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu terkait pelaksanaan deportasi itu.

Mantan Jaksa Agung Muda Pembinaan ini menyebutkan aset yang telah disita dalam kasus ini, sudah tertutupi dengan aset milik Sudwikatmono, yang telah disita Kejagung. "Sudah tertutup semua dan kerugian keuangan negara sudah tertutupi," pungkasnya.

Darmono tidak menampik lambannya eksekusi atas buronan BLBI ini dikarenakan proses pencarian yang membutuhkan waktu yang panjang.
Diketahui, Sherny Kojongian (Direktur Kredit Bank Harapan Sentosa -BHS) bersama terpidana Hendra Rahardja (komisaris utama PT BHS, sekaligus pemegang saham) dan terpidana Eko Edi Putranto (komisaris/pemegang saham) pada kurun waktu tahun 1992-1996 memberikan persetujuan untuk memberikan kredit kepada enam perusahaan grup.

Dengan tertangkapnya Sherny, dalam kasus BLBI, berarti tinggal Eko Edi Putranto yang belum tertangkap. Sementara itu, Hendra Rahardja yang divonis seumur hidup telah meninggal dunia di Australia.
(ugo)

Kejagung Janji Pulangkan Buronan BLBI dari AS Gallery