Thursday, June 21, 2012

Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia

Rieke Diah (Foto: okezone)
Rieke Diah (Foto: okezone)

JAKARTA - Berulangnya kasus penembakan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia membuat rakyat Indonesia geram. Hal itu diungkapkan Rieke Diah Pitaloka, anggota Komisi IX DPR. Dia meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap Malaysia.
 
Seingat Rieke, persoalan buruh migran yang ditembak bukan yang pertama kali. Pada 2010 saja pernah terjadi penembakan terhadap tiga orang asal Sampang, Madura. Kemudian pada 2011 ada empat orang dan pada April 2012 juga ada penembakan dengan indikasi pencurian organ tubuh. Baru selang dua bulan terjadi lagi penembakan yang menewaskan tiga TKI.
 
"Saya kira pernyataan pejabat yang mengatakan kami tidak bisa intervensi terhadap investigasi Malaysia itu apa? Namun, kita punya intelijen. Benar atau tidak rakyat kita pelaku tindak kriminalitas," tegas Rieke kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/6/2012).
 
Politikus PDI Perjuang ini mengatakan catatan yang terpenting adalah penembakan terhadap TKI asal Madura pada 2010. "Polisi Malaysia yang menembak mati itu mengakui bahwa mereka salah tembak. Setelah dinyatakan salah sasaran ternyata sampai sekarang tidak ada pernyataan bahwa pelaku mendapatkan sanksi hukum apa?" paparnya.
 
Pemerintah Indonesia diakuinya tidak cukup dengan hanya memanggil duta besar di Malaysia, untuk mengusut tuntas setiap penembakan. Dia sepakat dengan apa yang disampaikan Ruhut Sitompul yang mengatakan, "Butuh sikap tegas kepada Malaysia, kalau tidak bangsa kita akan diinjak-injak."
 
Namun, sikap tegas tersebut harus dimunculkan oleh pemerintah sebagai pemegang mandat rakyat. "Kita itu sederajat dengan Malaysia. Benar memang kita mengirim tenaga kerja ke sana, namun bukan menjadi budak Malaysia. Itu dalam hubungan kerja, mereka tidak mengemis, tapi bekerja karena ada tenaga dan jasa yang dikeluarkan, bahkan sebagian yang ditembak itu resmi," simpulnya.
 
Seperti diketahui tiga orang WNI ditembak oleh Kepolisian Diraja Malaysia beberapa hari lalu. Mereka adalah Sumardiono (34) asal Lumajang, Jawa Timur, Masudi (28) asal Bangkalan, Madura dan Hasbullah (25) belum diketahui asal usulnya.
 
Ketiganya ditembak karena mereka mengeluarkan tembakan ke arah petugas saat dipergoki sedang mencuri di sebuah kawasan perumahan di daerah Krawang, Selangor, Malaysia.

(lam)

Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia Gallery

Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia Intelijen Harus Selidiki Penembakan WNI di Malaysia

0 comments:

Post a Comment