Penyakit Menular Baru: Demam Bieber

VIVAlife - Sebuah studi terbaru dari Universitas Ottawa, Kanada, menemukan sebuah penyakit infeksi yang sangat menular. Wabah penyakit yang sangat cepat ini adalah demam Bieber.

Penelitian yang dilakukan Valerie Tweedle dan Robert J. Smith menyebut demam Bieber menyebar melalui kontak dengan "orang yang terinfeksi" dan eksposur media. Penularan penyakit ini bahkan lebih cepat daripada penularan campak.

Dengan rumus matematika, peneliti menganalisis popularitas pelantun Baby dan membahas dampak biologis pada mereka yang terinfeksi. "Demam Bieber memiliki sifat yang mirip dengan penyakit menular lainnya, seperti dengan kecepatan tinggi dari transmisi dalam populasi besar," kata peneliti seperti dikutip dari Canoe.

Dampak biologisnya termasuk menangis tak terkendali, dan atau berteriak, melakukan pembelian memorabilia berlebihan, meniru sosok fisik idola seperti gaya rambut, hingga menimbulkan gangguan gaya hidup lainnya.

Peneliti juga menemukan, demam pop juga pernah melanda seperti saat boyband mendunia, di antaranya New Kids On The Blok (NKOTB) dan Backstreet Boys (BSB).

Peneliti mengungkap, media bisa menjadi penyebar yang negatif, diantaranya saat menginformasikan gaya hidup artis bermasalah seperti Lindsay Lohan atau Britney Spears sebagai sesuatu yang positif. Sebaliknya, cara mengendalikan infeksi gaya hidup ini, adalah mempublikasikan citra negatif daripada yang positif. Antara lain gaya hidup seks bebas atau berfoya-foya hanya untuk sebuah potongan rambut.

Selain itu, studi menyebut, infeksi akan sembuh saat usia melampaui 17 tahun. "Pemberantasan demam Bieber adalah tantangan yang melibatkan baik lokal dan media. Memang sulit dalam prakteknya, tapi tak pernah ada kata menyerah," kata studi tersebut. 

Penelitian ini dimuat dalam jurnal Transworld Research Network.

Penyakit Menular Baru: Demam Bieber Gallery