Wednesday, August 1, 2012

Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas

Ilustrasi (Foto: Koran SI)
Ilustrasi (Foto: Koran SI)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengutarakan rasa tidak senangnya dengan kecenderungan warga Indonesia yang berobat ke rumah sakit di luar negeri. Untuk itu, maka pemerintah akan mengupayakan perbaikan pelayanan rumah sakit dan peningkatan kualitas medis.
 
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Komisi IX, Nova Riyanti Yusuf, menyatakan mendukung sikap Presiden. Menurut dia, Indonesia tidak kalah bersaing dalam hal peralatan serta tenaga medis dengan rumah sakit yang berada di luar negeri.
 
"Peralatan tidak ketinggalan. Dokter kadang kurang untuk membuat keputusan. Kan membuat keputusan harus sesuai dengan kesepakatan pasien. Mungkin pola pikirnya yang berbeda," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/8/2012).
 
Terkait banyaknya pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri, menurut Nova, hal tersebut disebabkan oleh ketidakpuasan pasien Indonesia untuk menerima layanan serta diagnosis dokter Indonesia.
 
"Orang memilih ke luar negeri itu sebenarnya pilihan. Tapi itu juga bukan karena ada rasa patah semangat ketika berobat di Indonesia. Itu karena mampu. Kedua karena tidak puas dengan diagnosis dari dokter indnesia," paparnya.
 
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak senang dengan maraknya warga negara Indonesia yang berobat ke rumah sakit di luar negeri.
"Terus terang tidak begitu gembira kalau bangsa Indonesia terutama golongan mampu berobat keluar negeri," ujar Presiden.
 
Agar tak semakin banyak masyarakat yang berobat ke luar negeri, sambung Presiden, sejak 2004 pihaknya sudah mengutamakan pembangunan rumah sakit di daerah termasuk Puskesmas dan Posyandu.
 
Dengan meingkatkan kualitas dan modernitas rs itu harapan kit abangsa ind, berobat di negeri sendiri. Tidak kalah dengan berobat keluar negeri, bukan hanya swasta, milik negara dan swasta ditingkatkan kualitasnya.
 
"Sementara hasilnya positif selama lima tahun, sekarang diteruskan. Disamping fasilitas kesehatan, kita juga memikirkan rumah sakit unggulan di seluruh Indonesia," tuturnya.
 
SBY mengatakan dengan ditingkatkannya kualitas dan modernitas rumah sakit diharapan masyarakat bisa berobat di negeri sendiri. "Tidak kalah dengan berobat keluar negeri, bukan hanya swasta, milik negara dan swasta ditingkatkan kualitasnya," katanya.
 
Terkait kurangnya tenaga dokter khususnya dokter gigi, SBY mengatakan bahwa untuk percepatan dan pemenuhan tenaga kerja dokter tersebut Kemenkes bekerjasama dengan Kemendikbud. "Dengan anggaran besar diharapkan lulusan dari nasional bisa memenuhi sesuai dengan keperluan tenaga kerja untuk seluruh tanah air," katanya.
 
Selain itu, SBY juga mengharapkan kemandirian bahan baku obat agar tak selalu mengimpor dari luar negeri. "Masih banyak bahan baku yang diimpor. Sudah ada timeline pengurangan itu, jadikan prioritas, kita memiliki industri yang lebih kuat dan mandiri ini strategis untuk pembangunan kesehatan kita," tutupnya.

(ful)

Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas Gallery

Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas Fenomena Berobat ke Luar Negeri Dipicu Rasa Tidak Puas

0 comments:

Post a Comment