Jusuf Kalla (Foto: Koran Sindo)
JAKARTA - Partai Golkar membuat kebijakan untuk memberhentikan kader partainya jika maju sebagai calon presiden melalui dukungan partai politik lain. Namun Ketua DPP Partai Golkar Indra J Piliang mengimbau semua pihak untuk tidak mengarahkan hal itu ke Jusuf Kalla.
Hal ini terkait dengan wacana yang berkembang bahwa mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut akan diusung oleh parpol selain Golkar untuk maju dalam pilpres 2014 mendatang.
"Pemecatan itu untuk umum. Kok seolah-olah untuk Pak JK? Itu butuh waktu yang lama. Jadi kalau seseorang dipecat itu butuh waktu sembilan bulan prosesnya," kata Indra kepada wartawan di DPR, Jakarta, Rabu (18/7/2012).
"Kalau untuk presiden, Pak JK berhak ambil posisi. Rapimnas sudah mendukung Ical, enggak mungkin Golkar mengusung dua capres. Kalau nanti diusung oleh partai lain, bukan dalam posisi sebagai kader Golkar. Pendapat saya, JK sulit keluar dari Golkar," ungkapnya.
Indra menegaskan, jika memang JK maju sebagai capres, belum tentu dukungan kepada Ical tidak akan soilid. Karena berdasarkan keputusan partai, Ical lah yang akan diusung oleh partai berlambang pohon beringin tersebut sebagai calon presiden.
"Kita kan konsentrasinya ke Pak Aburizal. Pak JK itu kan basisnya Indonesia timur. Pak Ical itu lemah di Indonesia timur. Tapi apakah kalau Pak Ical maju, basisnya Pak JK tidak akan mendukung Pak Ical, belum tentu juga," tandasnya.
(lam)
0 comments:
Post a Comment