Jusuf Kalla (tengah)
JAKARTA - Peluang Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden dari Partai Golkar mungkin sudah tertutup. Kendati demikian, Pengamat Politik Universitas Indonesia, Bachtiar Aly, menyarankan agar JK tetap bekerja untuk bangsa meski tidak lagi duduk di posisi pemerintahan.
"Karena bukan tidak mungkin ada koalisi besar yang akan mengusung beliau," kata dia saat berbincang dengan Okezone, Minggu (23/7/2012).
Menurut dia, saat ini, JK menunjukkan diri sebagai bapak bangsa dan negarawan rasanya lebih penting, ketimbang pria asal Makassar ini merisaukan partai mana yang akan mencalonkannya. Kata, dia pemilihan legislatif akan jadi penentuan, apakah JK akan diusung menjadi calon presiden atau tidak.
"Jadi kalau JK sendir tidak ada kata terlambat, beda dengan Ical (Aburizal Bakrie) yang sudah mengkavling Partai Golkar," ungkapnya.
Bachtiar yakin, JK masih berniat maju sebagai calon presiden. Keinginan tersebut bisa dilihat dari pernyataan JK yang tidak setuju jika pencalonan presiden dibatasi oleh umur. Ada beberapa alasan jika mantan wakil presiden ini masih layak sebagai calon presiden.
"Beliau ini sudah teruji. Bangsa ini butuh pemimpin yang cepat dalam mengambil keputusan dan itu ada di sosok JK, jadi saya rasa bisa saja beliau jadi calon alternatif," tuturnya.
Dia juga menilai, sosok JK berani mengambil keputusan meski tidak menguntungkan bagi pencitaraannya. Namun, yang tak kalah penting, JK juga harus tetap menjaga staminanya. Ketua Dewan Guru Besar FISIP UI ini berharap JK tidak menjadi savety player. "Karena ada pemimpin yang savety player. Tidak berani mengambil keputusan kalau tidak populis," pungkasnya.
(trk)
0 comments:
Post a Comment