Foto: Fiddy Anggriawan (Okezone)
JAKARTA - Sembilan pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah dari Jember, Jawa Timur, bertemu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna menyampaikan aspirasinya mengenai pemberantasan korupsi di Indonesia. Sembilan pelajar ini datang dengan menaiki sepeda ontel.
Selain keinginannya untuk bertemu dengan pimpinan KPK, mereka juga mengumpulkan koin yang ditaruh di dalam sebuah botol air mineral ukuran 1,5 liter dengan total Rp206.800. Kesembilan pelajar ini dipimpin oleh Agus Hamdani, seorang mahasiswa semester tiga disalah satu perguruan tinggi di Jember.
"Memang kita ingin memperjuangkanlah untuk bangsa ini. Termasuk pengumpulan koin untuk KPK, dengan adanya tanda bintang dalam anggaran gedung baru KPK itu," jelas Agus di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (18/7/2012).
Agus menilai maraknya korupsi di negeri ini memang sangat memprihatinkan. Bahkan, sulit rasanya untuk diberantas hingga tuntas. Dia mengibaratkan pemberantasan Korupsi dengan perjalanannya ke Jakarta dengan sepeda ontel.
"Pemberantasan korupsi memang terlihat sangat impossible atau tidak akan mungkin selesai. Tapi kami yakin dengan perjalanan kami dari Jember yang juga dianggap tidak mungkin di mana ada pelajar bisa sampai Jember-Jakarta dengan sepeda ontel, maka kami yakin akan selesai korupsi ini," paparnya.
Untuk sampai di Ibukota, sembilan pelajar ini menghabiskan waktu 10 hari. "Kurang lebih 10 hari, kita berangkat tanggal 8 Juli sampai 17 Juli," jelas Agus.
Sesampainya di Jakarta, mereka langsung ditemui oleh Wakil Ketua KPK, Busyro Muqqodas yang didampingi oleh Juru Bicara KPK, Johan Budi.
"Terima kasih atas upayanya ikut berperan dalam pemberantasan korupsi dengan mengayuh sepeda ontel dari Jember ke Jakarta," kata Johan.
Sementara itu, Busyro merasa terharu dengan kedatangan sembilan pelajar ini, pasalnya dua dari sembilan orang ini adalah pelajar SMP.
"Pimpinan KPK sangat terharu dengan berita yang kemarin kami terima, kalau pagi ini ada rombongan sepeda ontel dari Jember ke Jakarta," sambung Busyro.
Secara tulus, Busyro mengaku menerima kedatangan sembilan pelajar asal Jember ini dan mengapresisasi atas dukungannya terhadap gerakan moral bersama masyarakat sipil, yakni koalisi saweran yang memang sedang prihatin dan harus menguatkan kesabaran pimpinan KPK.
"Ternyata semakin hari semakin banyak yang ngmpulin duit saweran. Jumlahnya insya Allah nanti pasti terpenuhi tapi harus pelan-pelan. Rencananya kalau gedung baru jadi, akan ada satu ruangan monumental sebagai. Wujud penghargaan perjuangan rakyat membangun Gedung baru KPK," tukasnya.
(ydh)
0 comments:
Post a Comment