Pengambilan sampel makanan (foto: Amir S/okezone)
BALIKPAPAN- Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melakukan sidak ke sejumlah pasar Ramadan. Dalam razia tersebut, petugas mengambil sampel makanan untuk mengetahui apakah makanan tersebut menggunakan borak atau formalin.
Beberapa jenis makanan yang diambil sampelnya seperti baso, tahu, juga ikan dalam berbagai versi.
“Kita lebih pada pembinaan, persuasif dengan pendekatan. Kita minta ini tidak dilakukan lagi dengan mengganti dengan bahan yang tidak berbahaya,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai meninjau pasar Ramadan di Balikpapan Permai, Selasa (24/7/2012).
Razia ini dihadiri Rizal dan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Dyah Muryani dan tim DKK yang mengambil sampel takjil dan maupun lauk pauk. Dalam penemuan tersebut, Rizal mendapati lebih dari 70 persen makanan yang dijual memakai perwarna.
“Kita minta gunakan pewarna yang natural, sebab kalau gunakan pewarna buatan sangat berbahaya bagi kesehatan. Masak kita makan wadai bisa mati gara-gara ini,” tandasnya.
Karena itu, kata Rizal, pemkot melalui DKK akan melakukan teguran bagi warga yang masih menggunakan bahan berbahaya. “ Jadi kita kedepankan pembinaan dulu,” ujarnya.
Dalam razia tersebut, tim DKK melakukan pengambilan sampel makanan gratis di setiap lapak yang menyajikan. Ini dilakukan untuk meneliti apakah makanan tersebut mengandung makanan berbahaya atau tidak.
Sementara itu, ke depan keberadaan tenda dan lapak akan lebih memperhatikan kebersihan sekitarnya.
“Perlu dibuat aliran air disekitarnya, jadi selain sehat wadainya juga kita jamin kebersihan disekitarnya,” tambah Rizal.
(kem)
0 comments:
Post a Comment