Ilustrasi banjir bandang (Dok: Sindo TV/Wahyu Sikumbang)
PADANG - Warga mengaku trauma atas banjir bandang yang melanda Kota Padang, Sumatera Barat, pada Selasa malam kemarin. Selain kehilangan tempat tinggal, mereka menghadapi krisis air bersih karena sumber air digenangi lumpur.
“Kami harus mengungsi dan kehilangan harta benda,” kata seorang warga, Dona, Rabu (25/7/2012).
Terlebih peristiwa serupa jarang terjadi di kawasan itu sehingga membuat warga tidak siap. Bahkan Wali Kota Padang, Fauzi Bahar, mengaku heran dengan musibah banjir bandang yang menerjang kotanya. Padahal, hujan hanya mengguyur selama tiga jam. Dia mensinyalir, penyebab banjir bandang akibat penebangan liar.
Banjir bandang terjadi setelah hujan deras mengguyur Kota Padang selama tiga jam. Sungai Batang Kuranji dan Batang Harau meluap kemudian menyapu lima kecamatan, yakni Pauh, Kuranji, Nanggalo, Kecamatan Lubuk Begalung, dan Padang Selatan. Sedikitnya 322 kepala keluarga mengungsi ke tenda-tenda darurat dan masjid.
Selain mengakibatkan 10 orang hilang, sejumlah rumah terseret arus dan rusak. Air juga menenggelamkan ratusan hektare sawah sehingga terancam gagal panen. Jalan menuju kawasan Limau Manis pun tersendat karena material lumpur yang masih menumpuk di jalan raya dan rumah warga.
(Budi Sunandar/Sindo TV/ris)
0 comments:
Post a Comment