Waspadai Jebakan Belanja Diskon

VIVAlife - Banyak wanita belingsatan mendengar kata diskon, sale, atau promo. Kita begitu mudah terbujuk untuk belanja. Merasa murah, kita seringkali justru tergiring membeli barang secara berlebihan.

Program promo beli satu dapat dua misalnya. Merasa kesempatan belum tentu datang dua kali, banyak yang tak berpikir panjang untuk membelinya. Sebagian malah tak sungkan menggesekkan kartu kredit yang mungkin limitnya hampir habis.

Demikian pula ketika melihat produk dengan label diskon atau sale. Kita cenderung lebih royal untuk membayarnya. Kita tak sadar tengah terjebak dalam permainan dagang yang menggairahkan daya beli.

Produk seharga Rp120 ribu tanpa diskon dan produk Rp150 ribu diskon 20 persen. Pilih mana? Meski nilai akhir yang harus dibayar sama, keputusan membeli produk Rp150 ribu pasti lebih cepat dibandingkan yang Rp120 ribu.

Label diskon bahkan sanggup memancing keputusan langsung beli dua. Bukannya hemat, malah menguras kantong.

Tak hanya di mal atau supermarket yang sedang menggelar program potongan harga, permainan semacam itu juga kerap melanda mereka yang sedang belanja di pasar tradisional. Meski tak ada kata diskon, persepsi murah yang terbangun juga kerap memicu belanja berlebihan.

Roslina Verauli, psikolog dari Universitas Indonesia, mengingatkan untuk selalu waspada dengan kata diskon. "Mendapat barang bagus dengan harga murah saat diskon mungkin menimbulkan kepuasan luar biasa. Tapi, kepuasan tersebut sebenarnya hanya sementara," ujarnya.

Saat berhadapan dengan produk diskon atau promo, cobalah mainkan logika. Ajukan beberapa pertanyaan pada diri sendiri. Apa produk itu benar-benar murah? Apa memang sedang butuh produk itu? Apa benar-benar tak bisa ditunda? Apa ada sisa dana untuk melunasi kartu kredit? (eh)

Waspadai Jebakan Belanja Diskon Gallery