Ilustrasi (Okezone)
JAKARTA- Direktur Study Demokrasi Rakyat (SDR) Harry Purwanto menilai pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan korupsi (KPK), yang menjadi isu hangat ditengah masyarakat, membuktikan bahwa KPK punya taji lagi untuk melawan korupsi.
“Artinya KPK tak mampu lagi menunjukkan taringnya untuk mengusut kasus-kasus korupsi yang besar,” kata Harry saat berbincang dengan Okezone, Minggu (1/7/2012).
Dahulu, lanjut Harry, isu hangat dari komisi anti korupsi ini, selalu soal pejabat negara yang tertangkap disadap, atau terungkapnya skandal besar korupsi.
“KPK berlebihan dan seakan lari dari kenyataan untuk melakukan pemberantasan korupsi,” ungkapnya.
Dia menambahkan saat ini KPK hanya menangkap kasus-kasus kecil yang merugikan negara tidak besar. “Korupsi secekil apapun memang harus diberantas, namun ada prioritas. Apakabar dengan BLBI, dan Century? Biaya untuk investasi dan pencegahan itu lebih besar dari Kejagung,” tegasnya.
Pembangunan gedung baru KPK, sambungnya Harry, adalah hal yang teknis, dan dapat hanya dengan KPK dan DPR. “Rakyat sudah miskin, jadi tak perlu dibebankan. kalau tak bisa mendapat gedung baru KPK, berarti KPK kalah dengan DPR,” tukasnya.
(ydh)
0 comments:
Post a Comment