Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo (Dok.Okezone)
JAKARTA – Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem, Hary Tanoesoedibjo, mengungkap alasan kenapa akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik nasional.
Dia menyebut Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas, sebagai figur di balik keputusannya turun gelanggang dari dunia usaha media.
"Waktu itu saya berdiskusi dengan Pak Taufiq (Kiemas) masalah Pancasila, Bhineka, dan NKRI. Waktu itu beliau minta saya ikut mensosialisaikan itu. Ini yang melatar belakangi kenapa saya ke politik," kata Hary di orasi kebudayaan bertajuk Bulan Bung Karno di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (23/6/2012).
Sebelum terjun ke dunia politik, Hary mengaku sudah hidup serba nyaman. Dia sudah mengelola perusahaan dengan jumlah karyawan lebih dari dua ribu, punya keluarga bahagia dengan anak-anak yang sudah beranjak besar, dan istri punya delapan perusahaan publik.
"Bukan sombong. Saya sudah posisi yang sangat enak," katanya.
Namun, kata Hary, dia tergerak mengikuti gerakan perubahan setelah melihat Indonesia penuh dengan kepura-puraan. Dia akhirnya melabuhkan diri ke dalam Partai Nasdem.
"Intinya sederhana, apa pun partai politiknya, sepanjang murni untuk perubahan menjadi Indonesia lebih baik, saya akan dukung," kata Hary.
Menurut Hary, Indonesia setelah reformasi 1998 memiliki perkembangan yang nyaris merangkak. Selama 14 tahun bergulir, kata Hary, reformasi belum mampu mengangkat Indonesia dari lubang kemiskinan.
"Rakyat miskin Indonesia ada 70 juta. Itu angka yang besar. Hampir separuh dari masyarakat masih pendidikan SD. Saya tidak ngerti, padahal, dana pendidikan begitu besar. Bangsa yang maju adalah bangsa yang produktif," kata Hary.
Namun, Hary menyatakan Indonesia masih berpeluang menjadi negara besar. Menurut dia, selain kekayaan alam yang berlimpah, Indonesia punya sumber daya manusia produktif nomor empat terbesar dunia.
"Rakyat kita 250 juta. 80 persen penduduk kita usia produktif. Ekonomi indosesia tidak bergantung dengan luar," katanya.
(abe)
0 comments:
Post a Comment