Foto: dok Okezone
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi PKS Indra mengaku, tidak kaget dengan rilis yang dikeluarkan The Fund for Peace (FFP) yang menempatkan Indonesia pada urutan ke-63 dari 178 negara dan memasukkan Indonesia dalam kelompok negara-negara gagal di dunia.
"Apabila kita lihat dan telaah secara seksama, memang dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah gagal menjalankan peran dan kewajibanya," ungkap Indra melalui pesan telefon genggam kepada wartawan, Kamis (21/6/2012).
Menurutnya, Indonesia diliputi berbagai masalah yang tidak terselesaikan dengan baik dan terjadi hampir di berbagai bidang. Indra mencontohkan, di bidang penegakan hukum dan HAM saja rasa keadilan masyarakat dan kepastian hukum masih jauh dari harapan sebagai akibat prilaku menyingpang para penegak hukum.
"Law enforcement atas peraturan perundang-undangan yang ada begitu lemah dan tebang pilih. Hukum hanya tajam ke bawah. Selain itu perilaku korup dan kasus korupsi terus marak merambah diseluruh lini," jelasnya.
Pemerintah kerapkali diakui Indra gagal memberikan perlindungan dan pembelaan atas hak masyarakat, terutama masyarakat kecil dari tindakan perampasan hak dan kesewenang-wenangan para pemodal atau kapitalis, yang akhirnya membuat masyarakat frustasi dan berujung pada tindakan anarkisme dan konflik berkepanjangan.
Lebih lanjut, Indra mengatakan, di bidang lainnya pun pemerintah tidak mampu berbuat banyak. Sehingga, sangat wajar dan tepat apabila FFP memasukkan Indonesia dalam kelompok negara-negara gagal di dunia.
"Tentunya rilis FFP harus jadi cambuk bagi pemerintah dan seluruh elemen bangsa untuk bisa berbuat dan berkontribusi lebih optimal lagi. Sehingga tujuan negara bisa benar-benar tercapai dan Indonesia tidak lagi disebut sebagai negara gagal," simpulnya.
(sus)
0 comments:
Post a Comment