Foto: Ilustrasi
MEDAN - Polda Sumatera Utara menggelar Operasi Palm II Toba 2012 dengan melakukan pengrebekan terhadap gudang penadah crude palm oil (CPO) di Dairi, Sumatera Utara, dalam pengrebekan ini enam orang diamankan pihak kepolisian, Rabu (27/6/2012).
Kasubdit III Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut, AKBP Andry Setiawan mengatakan keenam orang tersebut diamankan karena diduga terlibat pencurian dan penadahan minyak sawit mentah.
Dia menjelaskan gudang CPO yang beralamat didusun Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, tepat di samping jembatan Lei Renun, Dairi, dalam penggrebekan ditemukan minyak CPO. "Barang bukti yang disita empat truk tangki pengangkut CPO, enam drum berisi CPO, 30 drum kosong, empat selang, dan mesin pompa, serta buku rekap," jelas AKBP Andry Setiawan.
Berdasarkan data yang ada, gudang tempat penampungan tersebut milik Gimen alias GM yang terbukti ilegal, diduga selama beroperasi bisnis tersebut dibekingi oleh oknum militer di Sidikalang yang berpangkat kopral kepala berinisial S.
Andry melanjutkan, dua orang dari enam yang diamankan yaitu Usman (65), warga Desa Suak Sigading, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, NAD, dan Sugito (55), warga Desa Perhitungan, Stabat, Langkat, Sumut. Mereka diketahui membawa kendaraannya "kencing" di gudang milik GM.
Selain kedua diatas, polisi dilapangan juga menangkap empat orang pengawas gudang, yaitu Abdi (27), warga Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara, Ridwansyah (17), warga Desa Pompal, Kecamatan Porlanan, Simalungun, Andi (21), warga Jalan Pegagan Hulu 2, Kecamatan Sumbul, Dairi, dan Napit (26), warga Jalan Bola Kaki, Siantar Barat.
Sementara itu, Usman, salah satu yang diamankan mengatakan dirinya dipaksa untuk masuk ke gudang tersebut yang sudah beroperasi sekitar sebulan yang lalu dan kalau menolak maka akan dianiaya oleh penjaga gudangnya. Biasanya CPO yang dikeluarkan mencapai 30 kg, kalau dirupiahkan sebesar Rp150 ribu.
"Saya juga pernah ditodong pistol dan diancam bunuh kalau tidak masuk ke gudang tersebut," kata Usman.
(sus)
0 comments:
Post a Comment