Ilustrasi penggerebekan teroris (Foto: Koran SI)
SUKOHARJO - Selain berhasil menyita aset kelompok teroris di Medan, Sumatera Utara, petugas Densus 88 Antiteror juga membongkar jaringan teknologi informasi (IT) kelompok teroris.
Direktur Penindakan BNPT, Petrus R Golose, mengatakan, salah seorang ahli IT yang mengendalikan seluruh akses pengumpulan dana teroris di Indonesia ialah seorang perempuan.
“Ahli IT yang berhasil kami tangkap tersebut seorang bernama Cahya, sedangkan seorang lagi seorang perempuan. Perempuan ini juga sangat ahli di bidang IT,” jelas Petrus kepada wartawan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (21/6/2012).
Menurut dia, perempuan tersebut istri dari seorang sosok kunci yang memiliki kontak langsung dengan petinggi Al Qaeda di Afghanistan.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 berhasil menyita aset milik jaringan terorisme di Medan senilai Rp8 miliar. Selain dalam bentuk bangunan, petugas juga menyita uang tunai.
Petrus mengaku terkejut dengan kelihaian jaringan tersebut dalam mengumpulkan dana melalui dunia maya.
“Kelompok ini benar-benar canggih memanfaatkan teknologi untuk penggalangan dana. Kami terkejut dengan dana yang berhasil mereka kumpulkan. Ini sama juga telah terjadi revolusi besar dana aktivitas kelompok terorisme di Indonesia,” terangnya.
(ton)
0 comments:
Post a Comment