Ilustrasi Papua (Foto: Reuters)
JAKARTA - Satu kompi polisi diterjunkan untuk mengawal Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum keluar dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat ini mereka ditempatkan di pelataran KPK untuk membuka jalan bagi Anas Urbaningrum segera meninggalkan Gedung Antikorupsi tersebut.
"Ada sekira satu kompi yang diturunkan hari ini di KPK," kata seorang petugas kepolisian yang ikut berjaga di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (27/6/2012).
Dari pantauan, lebih dari 70 personel polisi sudah bersiaga menunggu Anas keluar. Anas hingga kini masih menjalani pemeriksaan. Kawalan ketat ini, seperti begitu kontras dibanding pemeriksaan terhadap orang-orang yang diperiksa KPK selain Anas.
Akibat pengawalan ketat tersebut, media begitu kesulitan mengambil posisi yang nyaman untuk mewawancarai Anas setelah diperiksa. Suasana juga sempat memanas karena sejumlah juru warta merasa dihalang-halangi. Diketahui personel yang dikerahkan berasal dari kesatuan Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.
Anas menjalani pemeriksaan sejak pukul 10.05 WIB terkait penyelidikan kasus pembangunan Sport Center Hambalang, Jawa Barat. Dia diduga dinilai mengetahui kejanggalan pembangunan proyek yang belakangan menelan biaya Rp2,7 triliun.
Kasus Hambalang mencuat akibat nyanyian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Terpidana suap Wisma Atlet menyebut ada kejanggalan dalam pembangunan proyek senilai Rp 1,5 triliun, terutama pada pengadaan sertifikat tanah. Belakangan, KPK mencium proyek Hambalang membengkak hingga Rp2,7 triliun.
Kasus ini masih diselidiki KPK terkait kemungkinan telah terjadi tindak pidana korupsi. Meski sudah memeriksa 70 orang, KPK seperti kesulitan menemukan indikasi ada kerugian negara pada proyek tersebut.
(ded)
0 comments:
Post a Comment