JAKARTA – Kelompok bersenjata kembali berulah. Kali ini kelompok tersebut beraksi di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia di Tembaga Pura Timika Papua, Sabtu lalu. Dalam peristiwa ini, seorang anggota Brimob Detasmen B Polda Papua. terkena tembak di bagian kakinya.
Pengamat Papua Frans Ansanay menduga PT Freeport yang menjadi otak serangkaian penembakan tersebut.
“Jadi kasus Freeport enggak pernah jelas kapan berhenti, pasukan kita pengamanan objek vital menurut kacamata kita, TNI dan Polri mampu melakukan antisipasi. Pertanyaan saya, kalau sudah dijaga ketat kok bisa ada kecolongan? Saya justru khawatir masalah ini dari pihak Freeport sendiri,” kata Frans, saat berbincang dengan Okezone, Senin (25/6/2012).
Kata Frans, di belakang Freeport berdiri negara-negara adidayadan dia menduga Freeport memiliki kepentingan tertentu membuat instabilitas di Papua.
“Saya jamin keamanan sudah bagus, kenapa terus terjadi penembakan, dalam konteks apa? Kok ada terjadi? Saya menduga ada target politik tertentu,” terangnya.
Dia meminta agar pihak keamanan dapat meminta keterangan dari manajeman Freeport. Hal tersebut agar kasus penembakan-penembakan ini dapat diselesaikan.
“Manajemen Freeport jangan cari makan di Papua kalau tidak beri perlindungan terhadap bangsa kita,” tukasnya.
Penembakan pada Sabtu lalu di kawasan tambang Freeport terjadi tepat di kawasan mile 42.
Menurut informasi dari kepolisian, penembakan terjadi saat korban Briptu Mujahidin, anggota Brimob Detasmen B Polda Papua, tengah berada di pos jaga route Patrol Unit RPU Freeport.
Saat korban sedang buang air kecil, tiba-tiba didatangi oleh sekelompok orang yang berjumlah empat orang. Keempat orang tersebut kemudian berusaha merampas senjata laras panjang milik Briptu Mujahidin.
(ydh)
0 comments:
Post a Comment