GRESIK - Menteri Agama Suryadharma Ali berharap penentuan awal puasa Ramadan 1433 Hijriah tidak ada perbedaan, meski Kementerian Agama belum menggelar sidang itsbat penentuan awal Ramadan.
“Kami masih menunggu. Sehingga kami belum tahu, karena kami belum sidang isbat,” ujarnya saat peletakan batu pertama Gedung Banat Terpadu Ponpes Maskumambang, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/6/2012).
Bila terjadi perbedaan, Suryadharma mengaku tidak akan memaksakan keputusan pemerintah untuk ditaati, lantaran ibadah merupakan hak setiap individu. Dia hanya menggarisbawahi bahwa terjadinya perbedaan karena adanya perbedaan metode penghitungan penanggalan. “Jika persoalan ini disamakan tentunya tidak ada lagi perbedaan,” tegasnya lagi.
Kalau pun terjadi perbedaan dalam penentuan awal puasa, dia juga berharap juga semua Ormas Islam bisa memaklumimya dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Sebab, bila terus diperdebatkan, maka akan muncul kesan umat Islam tidak satu suara dalam menentukan awal Ramadan.
"Nanti penentuan awal puasa berdasarkan hitungan rukyat dan sidang isbat yang dalam waktu dekat akan dibentuk. Hanya kapan pembentukannya, kami belum juga menentukan waktunya," ujar Suryadharma Ali.
Dalam kesempatan itu, Suryadharma Ali berpesan kepada para santri supaya terus belajar Alquran secara mendalam. Sehingga umat Islam tidak terus tertinggal. Alquran, menurut dia, merupakan sumber berbagai ilmu.
(Ishadi Ik (Koran Sindo)/Koran SI/ful)
0 comments:
Post a Comment