Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Kontroversi rencana Malaysia untuk mendaftarkan budaya Batak, tarian Tor-tor dan Gondang Sambilan, harus disikapi dengan bijaksana.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Taufan EN Rotoraciko menilai klaim tarian Tor-tor dan Gordang Sambilan oleh Malaysia merupakan sinyal untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya budaya negeri sendiri.
Walaupun tidak bisa menerima klaim dari Malaysia atas budaya tersebut, masyarakat perlu berterima kasih kepada Malaysia atas kejadian ini. "Pemerintah harus segera mendaftarkan budaya bangsa yang jumlahnya ratusan ke Unesco. Sehingga tidak ada lagi klaim-klaim atas budaya kita dari luar, termasuk Malaysia yang serumpun dengan Indonesia,” ujar Taufan dalam keterangannya, Jumat (22/6/2012).
Dirinya memuji langka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan mendaftarkan Tarian Tor-tor dan musik Gondang sambilan ke Unesco. "Saya berharap langkah ini diikuti oleh budaya-budaya Nusantara yang lain.
Ketua KNPI ini berharap langkah pemerintah tidak hanya mendaftarkan, namun juga mengambil langkah-langkah untuk melestarikan budaya Nusantara. "Karena siapa lagi yang akan melestarikan budaya Nusantara jika bukan kita sendiri," kata Taufan.
Ditambahkan Taufan, pemerintah perlu menambah alokasi anggaran untuk kebudayaan, dan menginventarisir budaya-budaya di nusantara yang akan didaftarkan ke Unesco.
Perihal kasus klaim Malaysia terhadap budaya Batak ini, Taufan meminta pemerintah perlu menjelaskan permasalahan ini ke masyarakat agar tidak terjadi salah persepsi yang menimbulkan ketidakjelasan informasi. "Pemerintah harus menjelaskan kepada masayarakat dengan sejelas-jelasnya, duduk persoalan ini, dan langkah-langkah yang akan diambil", tegasnya.
Ke depan agar masalah ini tidak terulang, Taufan mendesak pemerintah melakukan diplomasi budaya ke negara-negara yang secara kultur dan sejarah memiliki kesamaan.
(ful)
0 comments:
Post a Comment