Hary Tanoesoedibjo (Foto: Heru H/okezone)
JAKARTA - Adanya anggapan publik mengenai bergabungnya Hary Tanoesoedibjo ke Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk kepentingan bisnis, dibantah. Pasalnya, Hary bergabung karena adanya kesadaran dan panggilan perubahan untuk Indonesia.
"Jadi, Surya Paloh membuat parpol dan Hary Tanoesoedibjo bergabung itu tidak ada transaksi politik. Keduanya sadar ini adalah panggilan perubahan," ungkap Sekretaris Jenderal Partai NasDem Ahmad Rofiq kepada wartawan di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (23/6/2012).
Partai NasDem, diakuinya menginginkan kepada para pengusaha lainnya yang ingin masuk ke NasDem untuk kepentingan perubahan dan bukan untuk memperkokoh diri.
"Pengusaha itukan ada kepentingan, tapi satu hal yang perlu disampaikan, tidak semua pengusaha punya motif dagang, tapi ada juga yang memiliki motif perubahan. Sehingga, mereka memberi bantuan kepada NasDem dengan ketulusan," terangnya.
Rofiq menegaskan tidak semua saudagar mempunyai motovasi politik untuk mengamankan aset-asetnya. Sementara, dana yang diberikan kepada Caleg sebesar Rp5-10 miliar adalah untuk kepentingan kampanye dan tidak ada motif utang budi. "Dana itulah yang akan mengoperasikan semuanya. Atribut, keperluan konsolidasi politik dan lain-lain," lanjutnya.
Penghimpuanan nama, diakui Rofiq sudah mulai dilakukan sekarang tetapi secara kepanitiaan mulai melakukan survei internal untuk menjaring kader berkualitas dimulai November-Desember. "Selesai di analisis dan kita melamar mereka," singkatnya.
NasDem, diterangkan Rofiq juga sudah hadir di 100 persen kecamatan dan mereka akan dilibatkan untuk mapping politik terhadap rekomendasi tokoh-tokoh ini. "Yang diincar partai NasDem itu, punya elaktabilitas, moralitas tinggi dan tokoh lokal. Bukan hanyan tokoh nasional berdasarkan trackrecord sebagai acuannya," simpulnya.
(lam)
0 comments:
Post a Comment