Motor pemuda yang dibakar pascabentrok (Foto: Salman/okezone)
BANDA ACEH - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Tenggara memutuskan memulangkan seluruh kontingennya dari Pekan Olahraga Pelajar (Popda) Aceh ke-XII 2012.
Ini dilakukan untuk menghindari kericuhan, menyusul terjadinya bentrokan antar kedua kubu yang berbuntut pada tawuran ratusan pemuda antar kedua daerah itu di Banda Aceh pada dini hari tadi.
"Bupati mereka (Aceh Selatan dan Tenggara) memutuskan untuk membawa pulang masing-masing kontingennya," kata Kapolres Kota Banda Aceh Kombes Moffan MK saat dihubungi, Rabu (27/6/2012).
Kedua kontingen memutuskan untuk mundur dari Popda setelah terlibat bentrok pada Senin malam 25 Juni lalu, buntut dari kericuhan dalam sepak bola pelajar kedua keseblasan di komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada sorenya.
Menurut Moffan, kedua kontingen kembali ke daerahnya masing-masing Selasa 26 Juni malam tadi, dengan dikawal aparat kepolisian. Kedua kontingen sebelumnya telah sepakat berdamai.
Sayangnya selepas mereka pulang, aksi tawuran lebih luas terjadi. Kali ini yang terlibat bukan lagi pelajar yang ikut ajang Popda, melainkan mahasiswa dan pemuda asal kedua daerah itu yang selama ini tinggal di Banda Aceh.
Rabu dinihari tadi, ratusan pemuda itu saling serang di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh yang mengakibatkan 46 unit sepeda motor dibakar dan anjungan Aceh Tengah, base camp kontingen Aceh Tengah ikut dirusak.
Moffan enggan memberi keterangan terkait kasus ini dan meminta wartawan untuk menanyakan langsung ke Kabid Humas Polda Aceh Kombes Gustav Leo.
"Kalau masalah itu ke Pak Gustav aja, di situ data semua," kata dia sembari mengatakan sedang ada tamu, tak bisa melayani wawancara langsung dengan wartawan.
Sementara Gustav Leo mengatakan, kasus ini sedang ditangani Polresta Banda Aceh sinergitas dengan TNI dalam pengamanan.
"Terhadap kendaraan-kendaraan yang dibakar sedang kita identifikasi kepemilikannya dan kita juga sedang mencari pelaku-pelaku dan orang yang bertanggungjawab terhadap kejadian ini," ujarnya.
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini, namun belum ada pelaku yang ditangkap. Menurutnya kondisi keamanan paska kejadian ini tak masalah lagi.
Sementara di lokasi kejadian para tokoh masyarakat dari Aceh Selatan dan Aceh Tengah sepakat akan menempuh jalan damai untuk mengakhiri ketegangan ini. Mereka akan menggelar lagi pertemuan dengan melibatkan perwakilan para pemuda yang terlibat dalam tawuran.
TAF Haikal, tokoh masyarakat Aceh Selatan mengatakan, selain berdamai, Pemkab Aceh Selatan juga akan berkordinasi untuk membayar ganti rugi kerusakan yang timbul dari bentrokan.
(kem)
0 comments:
Post a Comment